spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Chipset MediaTek Rentan Terhadap Serangan Hacker

Telko.id – Siapa sangka produsen chipset smartphone dan tablet yang sedang naik daun, MediaTek ternyata menyimpan celah pada chipset mereka yang telah tertanam di banyak handset pengguna. Prosesor ciptaan vendor asal Tionkok ini dikabarkan rentan terkena serangan hacktivis.

Kabar tersebut awalnya diungkapkan pada akun twitter seorang peneliti dan pengembang mobile security R&D Justin Case.

Dilansir dari Techworm, Pemilik akun @jcase menyebutkan bahwa MediaTek cacat, dan bug tersebut dibiarkan terbuka oleh perusahaan karena lupa menutup debug sebelum memasarkan perangkat ke publik.

Celah tersebut sejatinya dapat dimanfaatkan hacker untuk mencuri data pribadi pengguna seperti foto, kontak, bahkan dapat memonitor semua lalu lintas dan ada kemungkinan para hacker akan meretas dari sebuah backdoor di dalam software MediaTek.

Sementara itu, pihak MediaTek langsung membalas kicauan dari sang pengembang ini, dengan mengungkapkan, “Kami menyadari masalah ini dan telah ditinjau oleh tim keamanan MediaTek, kesalahan yang ditemukan ada di perangkat yang mengoperasikan sistem OS Android 4.4 KitKat,” katanya.

Pihak MediaTek menambahkan, bahwa adanya fitur de-debug dimaksudkan untuk pengujian telekomunikasi interoperabilitas di China. Setelah proses pengujian si produsen ponsel seharusnya menonaktifkan kembali fitur de-bug sebelum melakukan pengiriman smartphone.

“Setelah melakukan penyelidikan, kami menemukan bahwa beberapa produsen ponsel tidak menonaktifkan fitur tersebut, sehingga masalah sistem keamanan sangat berpotensi diretas oleh hacker,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU