Telko.id – Celcom Axiata Bhd memilih Ericsson Malaysia Sdn Bhd dan Huawi technologies sebagai partner infrastruktur jaringan utama untuk mengintegrasikan, menyebarkan dan mengelola perkembangan jaringan generasi keempat (4G) Long Term Evolution (LTE).
Chief executive officer (CEO) Datuk Seri Shazalli Ramly mengatakan bahwa penyedia telekomunikasi seluler telah menyiapkan dana RM1.8bil untuk RM2.2bil, yang meliputi biaya refarming spectrum dan untuk menyebarkan infrastruktur selama lima tahun ke depan. Lebih lanjut disampaikan bahwa kemitraan dengan Ericsson dan Huawei merupakan salah satu komponen besar dari rencana migrasi Celcom dari traditional voice menjadi real voice, data dan digital centric player, karena telah berhasil menyelesaikan rencana transformasi lima tahun nya di September 2014, menjelang tenggat waktu 2015-nya.
Kontrak kemitraan ini mengikat kedua perusahaan tersebut untuk bertanggung jawab dalam penyediaan penuh turnkey dan pengiriman produk, peralatan, sistem, karya dan jasa untuk Celcom Radio Access Network (RAN) yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
“Kami akan mengadopsi teknologi baru yang dari Ericsson dan Huawei, yang akan mengurangi jumlah site namun mendapatkan cakupan yang lebih luas. Hal Ini akan mendorongan penghematan yang besar. Selain itu, Celcom juga akan menjadi lebih siap menghaapi era 5G di masa depan,” ujar Shazalli, seperti dikutip dari The Star usai penandatanganan kerjasama yang menandai kolaborasi Celcom dengan Ericsson dan Huawei.
“Sementara itu, Celcom akan lebih fokus untuk melakukan penguatan pada layanan, para pelanggan, iklan dan interaktif pendapatan, juga bertujuan untuk menjadi jaringan terbesar di Malaysia,” ujar Shazalli menambahkan lebih lanjut.
“Langkah ini pun akan membuat Kami ingin menjadi efisien dalam penggunaan teknologi dan lebih bijaksana dalam membelanjakan modal atau CAPEX. Pada 25 wilayah utama di Malaysia akan terjadi throughput data yang kuat, dengan cakupan 95%,” sahut Shazalli menjelaskan.
Celcom juga menyatakan bahwa akan mengalokasikan investasi setidaknya RM1.2bil sebagai belanja modal tahun ini yang akan dipergunakan untuk memperluas area layanan 4G-nya, serta membangun cakupan kualitas lebih di 25 daerah kota utama diidentifikasi.
Langkah ini pun dianggap sebagai “smart-belanja” dan “menghemat biaya” sehingga mampu memberikan margin yang signifikan ditengah persaingan yang ketat di industry ini.
Sementara itu, berkenaan dengan akan diluncurkannya infrastruktur jaringan 5G, CEO Huawei Abraham Liu mengatakan akan memulai uji coba 5G 2018 dengan jaringan metro komersial untuk dirampingkan pada tahun 2020.
Mengomentari tantangan yang dihadapi dalam industri, Shazalli mengatakan penyedia telekomunikasi harus siap menghadapi perubahan yang terjadi terus menerus dalam teknologi dan berkembang kebutuhan konsumen. “Kami membangun beberapa kemungkinan dan itu adalah tantangan migrasi baru,” tambah Shazalli.
Pada kuartal keempat 2015, Celcom memiliki 12.250.000 pelanggan, dimana 9.450.000 pelanggan menggunakan kartu prabayar. (Icha)