Jakarta – Digicel telah menandatangani kontrak dengan Shine Technology asal Israel untuk menyebarkan perangkat lunak pemblokiran iklan startup tersebut pada jaringan mobile-nya di pasar Karibia dan Asia Pasifik.
Dalam pernyataan bersama yang dibuat baru-baru ini, perusahaan mengatakan bahwa perangkat lunak pertama akan digunakan di Jamaika, dengan rencana untuk menggelarnya ke pasar nasional lainnya di seluruh Karibia dan di kawasan Asia Pasifik dalam beberapa bulan mendatang.
Software pemblokiran iklan telah digunakan secara luas pada komputer desktop selama beberapa tahun, tetapi penggunaan mobile masih terbilang langka dan Digicel adalah operator seluler pertama yang bermitra dengan Shine. Shine sendiri memiliki Horizon Ventures, sebuah perusahaan dana investasi milik orang terkaya di Hongkong, Li Ka-shing sebagai pemegang sahamnya.
Dalam pernyataan bersama mereka, kerjasama ini khususnya menjadikan Google, Facebook dan Yahoo sebagai target, mengatakan mereka mengambil sikap dan sengaja memblokir iklan di situs yang dimiliki oleh raksasa internet dalam upaya untuk memaksa mereka agar memberi bagian dari pendapatan mereka.
“Dengan iklan memakan sebanyak 10 persen paket data pelanggan, langkah ini akan memungkinkan pelanggan untuk menelusuri web mobile dan aplikasi tanpa gangguan dari pesan iklan yang tidak diinginkan,” kata mereka, seperti dilaporkan Telecompaper, Jumat (2/10).
Pimpinan Digicel, Denis O’Brien, bahkan lebih terang-terangan, menuduh perusahaan ini tanpa malu-malu menggunakan usaha dan investasi dari operator jaringan seperti Digicel untuk mencari uang bagi dirinya sendiri.