Telko.id – Xiaomi Corporation mencatat kinerja keuangan luar biasa pada kuartal ketiga 2025. Laba bersih setelah penyesuaian melonjak 80,9% year-on-year (YoY) menjadi Rp26,6 triliun (RMB11,3 miliar), jauh melampaui ekspektasi pasar.
Pendapatan kuartal III mencapai Rp266,4 triliun (RMB113,1 miliar), tumbuh 22,3% YoY. Ini merupakan kuartal keempat berturut-turut pendapatan Xiaomi menembus Rp235,5 triliun (RMB100 miliar).
Total pendapatan selama tiga kuartal pertama 2025 telah mencapai Rp801,8 triliun (RMB340,4 miliar), mendekati total pendapatan tahun lalu.
Sementara itu, laba bersih yang disesuaikan untuk periode yang sama mencapai Rp77,2 triliun (RMB32,8 miliar), telah melampaui total laba bersih tahun sebelumnya.
Pencapaian ini menunjukkan momentum pertumbuhan kuat yang berlanjut dari kuartal sebelumnya, di mana Xiaomi juga mencatat pertumbuhan laba bersih 75,4% pada Q2 2025.
Segmen bisnis smart EV, AI, dan inisiatif baru Xiaomi mencapai tonggak sejarah penting dengan mencatat pendapatan operasional positif untuk pertama kalinya.
Pendapatan operasional positif sebesar Rp1,6 triliun (RMB0,7 miliar) ini menandai fase baru perkembangan yang sehat dan berkelanjutan untuk bisnis mobil listrik pintar perusahaan.
Smart EV Tembus 100.000 Unit, Raih Pendapatan Operasional Positif
Bisnis smart EV Xiaomi menunjukkan performa impresif dengan pengiriman kuartal ketiga menembus 108.796 unit, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Total pengiriman smart EV dalam tiga kuartal pertama 2025 telah melampaui 260.000 unit.
Pendapatan segmen smart EV, AI, dan inisiatif baru mencapai Rp68,3 triliun (RMB29,0 miliar), meningkat lebih dari 199% YoY.
Xiaomi terus memperluas jaringan penjualan dan layanan smart EV. Per 30 September 2025, perusahaan telah membuka 402 pusat penjualan smart EV di 119 kota di Tiongkok.
Ekspansi ini mendukung pertumbuhan pesat bisnis mobil listrik yang menjadi bagian integral dari strategi ekosistem pintar “Human x Car x Home”.
Baca Juga:
Smartphone Pertahankan Posisi Tiga Besar Global
Bisnis smartphone Xiaomi tetap menjadi pilar utama dengan pendapatan Rp108,3 triliun (RMB46,0 miliar) pada kuartal ketiga. Pengiriman global mencapai 43,3 juta unit, mencatat pertumbuhan YoY selama 9 kuartal berturut-turut.
Menurut data Omdia, pangsa pasar global Xiaomi berdiri di 13,6%, mempertahankan posisi tiga besar dunia untuk 21 kuartal berturut-turut.
Strategi premiumisasi Xiaomi membuahkan hasil signifikan. Pangsa pasar Xiaomi pada segmen harga Rp9–14 juta (RMB4.000–6.000) di Tiongkok mencapai 18,9%, naik 5,6 poin persentase YoY.
Xiaomi 17 Series yang diluncurkan September di Tiongkok mencatat penjualan bulan pertama sekitar 30% lebih tinggi dibanding pendahulunya, Xiaomi 15 Series.
Model Pro dan Pro Max menyumbang lebih dari 80% penjualan, mengoptimalkan struktur produk perusahaan.
Di pasar domestik, Xiaomi menempati posisi No. 2 dengan pangsa 16,7%, dan telah bertahan di dua besar selama 6 kuartal berturut-turut.
Secara global, smartphone Xiaomi masuk tiga besar di 57 negara dan wilayah, mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama industri.
IoT Tembus 1 Miliar Perangkat, Pabrik Smart Home Beroperasi
Bisnis IoT dan produk gaya hidup Xiaomi mencatat pertumbuhan stabil dengan pendapatan Rp65 triliun (RMB27,6 miliar), naik 5,6% YoY.
Margin laba kotor segmen ini meningkat 3,2 poin persentase menjadi 23,9%. Jumlah perangkat IoT yang terhubung di platform AIoT Xiaomi (tidak termasuk smartphone, tablet, laptop) mencapai 1,035 juta, meningkat 20,2% YoY.
Pada Oktober 2025, Pabrik Peralatan Rumah Tangga Pintar Xiaomi resmi beroperasi. Fasilitas ini menandai pembangunan rantai industri lengkap mulai dari desain, riset dan pengembangan, manufaktur hingga verifikasi untuk bisnis perangkat rumah pintar berskala besar.
Pabrik memiliki kapasitas puncak produksi tahunan hingga 7 juta unit AC, mendukung lini premium peralatan rumah tangga Xiaomi yang mencakup produk seperti Mijia Front Load Washer Dryer.
Xiaomi juga memperkuat posisi di segmen tablet. Menurut Omdia, tablet Xiaomi masuk top 5 global dan top 3 Tiongkok. Perangkat smartband Xiaomi mempertahankan posisi No.1 global, sementara TWS berada di No.2 global dan No.1 Tiongkok.
Jumlah pengguna dengan lima perangkat IoT atau lebih mencapai 21,6 juta, dengan MAU aplikasi Xiaomi Home mencapai 114,6 juta, naik 14,4% YoY.
Layanan Internet Cetak Rekor, Investasi R&D Tertinggi Sejarah
Bisnis layanan internet Xiaomi menunjukkan kinerja solid dengan pendapatan Rp22,1 triliun (RMB9,4 miliar), naik 10,8% YoY, sekaligus mencetak rekor baru. Margin laba kotor tetap tinggi di 76,9%. Pendapatan layanan internet luar negeri mencapai Rp7,7 triliun (RMB3,3 miliar), naik 19,1% YoY.
Basis pengguna global Xiaomi terus berkembang dengan Monthly Active Users (MAU) global mencapai 741,7 juta, meningkat 8,2% YoY. Sementara MAU di Tiongkok mencapai 187,3 juta, tumbuh 11,6% YoY.
Pertumbuhan ini konsisten dengan tren yang terlihat pada kuartal sebelumnya di tahun 2024 di mana Xiaomi juga mencatat rekor pendapatan.
Xiaomi meningkatkan investasi teknologi inti secara signifikan. Pengeluaran R&D kuartal ketiga mencapai Rp21,4 triliun (RMB9,1 miliar), naik 52,1% YoY, tertinggi sepanjang sejarah. Total R&D tiga kuartal pertama mencapai Rp55,3 triliun (RMB23,5 miliar).
Perusahaan memperkirakan total investasi R&D tahun 2025 akan melampaui Rp70 triliun (RMB30,0 miliar). Jumlah personel R&D mencapai 24.871, juga rekor tertinggi.
Di bidang AI, Xiaomi merilis Xiaomi-MiMo-Audio, model open-source large voice yang memperluas ekosistem mendasar perusahaan. Pada November, Xiaomi meluncurkan solusi rumah pintar futuristik Xiaomi Miloco dan HyperOS 3 dengan peningkatan menyeluruh pada pengalaman dasar, fungsionalitas, dan kemampuan AI.
Peluncuran pabrik Smart Home Appliance melengkapi trifecta manufaktur pintar Xiaomi yang mencakup smartphone, smart EV, dan home appliance.
Kinerja kuartal ketiga 2025 mengukuhkan posisi Xiaomi sebagai perusahaan teknologi yang terus berinovasi dan berkembang di berbagai segmen bisnis.
Dengan pendapatan yang konsisten di atas Rp235 triliun selama empat kuartal berturut-turut dan pertumbuhan laba bersih yang signifikan, Xiaomi membuktikan ketahanan bisnisnya di tengah dinamika pasar global. (Icha)


