spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Xiaomi 2024 ESG Report: Inovasi, Aksesibilitas, dan Masa Depan Hijau

Telko.id – Xiaomi, baru saja merilis Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) 2024 yang menjawab pertanyaan itu dengan aksi nyata.

Laporan ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan peta jalan ambisius yang menggabungkan inovasi, keberlanjutan, dan inklusivitas.

Di tengah tekanan global untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan aksesibilitas teknologi, Xiaomi mengambil langkah strategis dengan mengalokasikan Rp55,21 triliun untuk riset dan pengembangan (R&D) pada 2024 saja.

Angka ini bukan sembarang investasi—48,5% dari total karyawan Xiaomi adalah tim R&D, dan perusahaan menargetkan total investasi Rp230 triliun hingga 2025. Lantas, bagaimana komitmen ini diterjemahkan ke dalam produk dan kebijakan yang berdampak?

Baca juga :

Mari menyelami tiga pilar utama laporan ESG Xiaomi 2024: kepemimpinan teknologi, aksesibilitas inklusif, dan strategi hijau yang revolusioner.

Dari pabrik cerdas berotomatisasi 81% hingga smartphone berbahan daur ulang limbah lemon, inilah kisah di balik angka-angka tersebut.

Kepemimpinan Teknologi: Otomatisasi dan Ekosistem Cerdas

Xiaomi tidak main-main dalam mentransformasi visi keberlanjutan menjadi realitas. Dua fasilitas mutakhir—Xiaomi Smart Factory dan Xiaomi EV Factory—mulai beroperasi pada 2024 dengan dukungan teknologi AI dan Internet of Things (IoT).

Kedua pabrik ini menjadi bukti nyata efisiensi hijau: lini produksinya mencapai tingkat otomatisasi 81%, jauh melampaui standar industri.

Content image for article: Xiaomi 2024 ESG Report: Inovasi, Aksesibilitas, dan Masa Depan Hijau

Lebih menarik lagi, Xiaomi mengembangkan sendiri perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem logistik otomatis untuk pabriknya. Pendekatan “cloud-edge-device” memungkinkan kontrol real-time dan minim limbah.

Hasilnya? Xiaomi Smart Factory meraih sertifikasi Zero Waste to Landfill dengan tingkat pengalihan limbah 99,35%—prestasi tertinggi dari TÜV Rheinland.

Strategi “Human x Car x Home” juga mencuri perhatian. Dengan menggabungkan perangkat pintar, kendaraan listrik, dan solusi rumah cerdas, Xiaomi membangun ekosistem yang tidak hanya terhubung, tetapi juga rendah karbon.

Bayangkan: smartphone Anda bisa mengoptimalkan konsumsi energi AC atau memantau efisiensi baterai mobil listrik—semua dalam satu platform.

Aksesibilitas Teknologi: Demokrasi Digital untuk Semua

Di era di mana teknologi seharusnya mempersatukan, Xiaomi berkomitmen memastikan tidak ada yang tertinggal.

Tahun lalu, perusahaan meluncurkan fitur aksesibilitas mutakhir seperti text extraction dan real-time subtitles dengan akurasi 93%. Bagi penyandang disabilitas, fitur-fitur ini bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan vital.

Salah satu terobosan paling humanis adalah penyempurnaan fitur TalkBack untuk tunanetra. Dengan teknologi Optical Character Recognition (OCR) dalam Xiaomi HyperOS, pengguna bisa “membaca” teks dari gambar melalui narasi suara.

Tidak berhenti di situ, Xiaomi HyperOS 2 mengintegrasikan fungsi pendeteksi suara untuk transkripsi otomatis—solusi brilian bagi mereka dengan gangguan pendengaran.

Xiaomi juga memikirkan lansia. Melalui program “Showing Care for the Elderly”, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai institusi untuk menciptakan standar produk ramah lansia.

Dari desain antarmuka yang disederhanakan hingga fitur keselamatan darurat, langkah ini menjawab tantangan populasi aging society secara global.

Strategi Hijau: Dari Supplier Hingga Daur Ulang

Xiaomi memahami bahwa keberlanjutan harus dimulai dari rantai pasok. Perusahaan menetapkan target ketat untuk supplier smartphone: pengurangan karbon 5% per tahun dan penggunaan 25% energi terbarukan pada 2030.

Pada 2050, seluruh supplier wajib beralih ke 100% energi bersih. Kebijakan ini tidak hanya transformatif, tetapi juga mengikat secara kontrak.

Inisiatif daur ulang Xiaomi patut diapresiasi. Pada 2024, perusahaan telah mendaur ulang 95,94% dari target 38.000 ton limbah elektronik (2022-2026).

Program trade-in di 10 negara telah memproses 1,3 juta perangkat bekas, sementara bisnis refurbishment merambah laptop dan proyektor dengan pertumbuhan 4,7%.

Material daur ulang kini menjadi DNA produk Xiaomi. Xiaomi 14T edisi Lemon Green menggunakan polimer berbasis residu lemon untuk bagian belakangnya, sangka die-cast-nya memakai aluminium daur ulang.

Bahkan komponen akustiknya mengolah kembali emas dan tembaga dari limbah elektronik—sebuah terobosan circular economy yang layak ditiru.

Laporan ESG Xiaomi 2024 bukan sekadar laporan tahunan biasa. Ini adalah manifesto yang menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan—tanpa mengorbankan inovasi atau keuntungan.

Dengan pendekatan holistik dari hulu ke hilir, Xiaomi tidak hanya membangun produk, tetapi juga masa depan yang lebih inklusif dan hijau. Pertanyaannya sekarang: akankah industri teknologi global mengikuti jejak ini? (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU