Telko.id – Setelah banyak perangkat yang diluncurkan oleh Samsung, dengan menggunakan basis Artificial Intelligence (AI) maka akan membuka banyak peluang untuk adanya kejahatan siber. Knox Vault hadir sebagai garda perlindungan data bagi pengguna Samsung.
Update terbaru dari Knox Vault milik Samsung, mulai dari Personal Data Engine dan Knox Enhanced Encrypted Protection dapat menganalisis dan mengamankan data penggunanya dari kemungkinan adanya serangan siber.
Fitur Galaxy AI yang intuitif dan peka terhadap konteks menghadirkan pengalaman yang dipersonalisasi, mengubah smartphone pengguna dari hanya sekadar alat berkomunikasi menjadi sebuah pendamping cerdas yang dapat memahami kebutuhan pengguna.
Disetiap perangkat Galaxy, Samsung melindungi penggunanya mulai dari chip dengan pendekatan multi lapisan, yang mencakup personalisasi on-device, pemrosesan cloud yang dikontrol pengguna dan perlindungan diseluruh ekosistem melalui Samsung Knox Matrix.
Baca juga:
- Review: Samsung Galaxy A06, Berbekal One UI 6.1 dan Fitur Knox Vault
- Samsung Knox, Mampu Lindungi Data Pribadi Anda, Ini Cara Kerjanya!
Personal Data Engine (PDE)
Pertama diperkenalkan pada seri Galaxy S25, PDE merupakan kekuatan utama dibalik pengalaman AI Galaxy yang mampu mengubah hidup penggunanya.
Bekerja dibalik layar dan mempelajari kebiasaan dan preferensi pengguna demi untuk menghadirkan pengalaman yang benar – benar unik dan personal.
Galaxy AI membuat setiap tindakan yang didukung oleh AI akan terasa mulus. PDE hadir untuk membantu pengguna untuk denga naman memproses data yang ada pada perangkat tanpa perlu mengorbankan privasi.
Pengembangan Knox Vault Perkuat Keamanan Galaxy AI
Samsung mengambangkan Knox Enhanced Encrypted Protection (KEEP), lapisan keamanan canggih baru diperangkat yang dapat melindungi data paling sensitif milik pengguna tanpa mengganggu pengalaman pemakaian pengguna.
Pertama kali dikembangkan untuk PDE, KEEP kini juga dapat melindungi fitur Galaxy AI lainnya seperti Smart Suggestion, Now Brief, Samsung Moments, dan lainnya dengan bekerja dilatar belakang untuk memastikan setiap aplikasi yang didukung tetap aman.
Ada Secure Folder, yang akan menjaga privasi pengguna, terutama saat pengguna menginginkan isolasi total dari perangkat lainnya.
Apabila menganggap smartphone adalah sebuah rumah, dan setiap aplikasi merupakan sebuah ruangan, maka Secure Folder berfungsi seperti guest house yang memiliki kuncinya sendiri dan terpisah dari rumah utama.
Saat PDE menjalankan tugas sensitif secara real-time, dibutuhkan sistem keamanan yang sama kuatnya namun tetap terhubung dengan pengalaman pengguna sehari – harinya. Disinilah KEEP berperan sebagai ruangan dengan keamanan tinggi.
Kembali pada perumpamaan sebelumnya, KEEP bekerja dibawah atap yang sama namun dengan pintu masuk yang berbeda karena hanya dapat diakses oleh pengguna.
Ia menciptakan ruang khusus yang aman untuk aplikasi – aplikasi tertentu sehingga dapat mengelola data pengguna denga naman tanpa mengirimkannya kemanapun atau mengganggu penggunaan perangkat.
KEEP bersama dengan Secure Folder dan PDE bekerja memperkuat pendekatan berlapis dan memastikan data pribadi pengguna tetap aman, menetapkan standar baru untuk mobile intelligence dimana personalisasi dan privasi berjalan beriringan.
Saat pengalaman semakin cerdas dan selaras dengan kebutuhan, pengguna dapat lebih tenang karena informasi sensitif akan tetap aman terjaga. (Icha)