Telko.id – ABI Research, pemimpin dalam teknologi transformatif pasar inovasi intelijen, memperkirakan penjualan ponsel global, termasuk smartphone dan ponsel, akan meningkat sebesar 4,9% di tahun 2016. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran dari para vendor smartphone adalah beredarnya smartphone refurbished yang terus tumbuh di pasar. Hal ini akan mendorong para Original Equipment Manufacturer atau OEM mempertimbangkan kembali portfolio nya secara keseluruhan.
“Kami mengantisipasi pasar smartphone refurbished untuk tumbuh secara signifikan selama lima tahun ke depan, terutama karena mulai mencakup perangkat dengan fitur set canggih dan konektivitas 4G,” kata David McQueen, Direktur Riset di ABI Research.
David juga menambahkan bahwa lonjakan pasar smartphone refurbished ini akan menyebabkan efek yang memungkinkan perusahaan seperti Apple menurunkan harga dalam portofolio produk nya tanpa harus mendorong melalui produk baru, atau lost-cost product. Ini akan sangat berguna untuk perusahaan yang menargetkan pasar negara berkembang di tahun-tahun ke depan. Langkah ini dilakukan untuk membantu, baik memperluas jangkauan merek dan pasar yang sesuai.
Samsung, khususnya, tetap vendor smartphone dan handset terkemuka pasar global. Tak heran, portfolio produk yang lengkap sehingga dapat mensasar segmen pasar yang lebih lebar lagi. Namun, langkah ini menekan margin perusahaan juga. ABI Research menyarankan agar perusahaan mampu kembali memperoleh skala penjualan dengan melakukan penjualan model atau tipe lama yang ditambahkan sedikit fiur baru untuk dapat meningkatkan harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP) di tahun 2016 ini.
ABI Research juga melihat bahwa kawasan Asia-Pasific tetap akan menjadi pendorong tumbuhnya industry secara keseluruhan. Paling tidak akan menguasai 50% penjualan hingga 2020 mendatang. Lembaga penelitian ini juga melihat bahwa Afrika juga akan menunjukan pertumbuhan yang sangat baik pada 5 tahun ke depan. Bahkan akan menjadi wilayah yang pengiriman smartphone ke dua terbesar sejak 2016 ini.
Namun, terlepas dari wilayah yang ada, setiap produsen yang kini sudah market leader harus berpikir jauh ke depan agar dapat memastikan bahwa tahun-tahun mendatang tetap dapat mempertahankan margin yang diinginkan dan tetap berada di atas, walaupun setiap tahunnya aka nada miliaran produk baru yang terjual.
“Apple dan Samsung , hingga saat ini cukup berhasil mempertahankan marginnya, tapi banyak juga yang mulai ‘goyang’, terutama Balckberry, HTC dan Sony,” ujar McQueen menambahkan.
Kondisi ini, menurut McQueen akan membuat banyak pihak mulai mengendalikan biaya, menciptakan perbedaan produk dengan lebih cepat dan berkelanjutan. Termasuk juga membangun model bisnis baru seperti yang dilakukan oleh Xiaomi dan Jolla agar tetap dapat kompetitif dan tangguh dalam menghadapi tekanan pasar yang sedang berlangsung. Dukungan, model bisnis tradisional dan model bisnis baru menjadi salah satu cara penting untuk menghadapi ‘serangan’ smartphone refurbished di pasar. (Icha)