spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark Go 2024

Oppo Reno11 Pro (China)

ARTIKEL TERKAIT

Awas ! Industri Manufaktur Terancam Pencurian Data

Telko.id – Berdasarkan laporan bertajuk Internet Security Thread Report (ISTR) 2015 dari Symantech menyebutkan bahwa industri manufaktur terancam pencurian data melalui jalur internet. Terlebih, laporan tersebut menyebutkan bahwa terjadi peningkatan dari jumlah serangan ransomware dan Phising di Indonesia.

Sekadar informasi, ISTR 2015 merupakan Laporan yang berdasarkan data dari Symantec Global Intelligence Network, yang digunakan oleh para analis Symantec untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memberikan komentar mengenai tren yang muncul dalam serangan, aktivitas kode berbahaya, phishing, dan Spam.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia berada pada peringkat 13 untuk wilayah Asia Pasifik dengan jumlah serangan dari ransomware mencapai 14 serangan di tiap harinya.

Indonesia sendiri berada pada peringkat ke 10 untuk kawasan Asia pasifik dan Jepang (APJ) dalam hal penipuan pada sosial media, dengan presentase serangan mencapai 0.29 persen.

Adalah Halim Santoso, Director Systems Engineering Symantech ASEAN yang menyebutkan bahwa peningkatan dari GDP di Indonesia menjadi salah satu alsan kunci mengapa Inonesia akan ramai akan serangan cyber. lebih lanjut, Ia menyebutkan bahwa industri manufaktur menjadi sektor yang menjadi ancaman dari pencurian data tersebut.

Mengapa? Seperti diketahui, Hadirnya peraturan baru terkait dengan TKDN untuk perangkat 4G di Indonesia mengharuskan para vendor smartphone untuk merakit ponselnya disini. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan signifikan dari ranah industri manufaktur. Belum lagi peningkatan yang terjadi dari ranah otomotif.

Lantas, apa serangan yang dikhawatirkan? Berdasarkan data dari ISTR ini, serangan pencurian data dari ransomware, phising serta zero-day menjadi ancaman serius dari industri ini. Jika tingkat keamanan perusahaan berhasill diretas, sudah barang tentu data-data penting perusahaan akan di enkrip dan si penjahat mungkin akan menjual data tersebut di ‘Dark Web’.

Halim menambahkan, “Kelompok-kelompok serangan kriminal canggih kini menunjukkan rangkaian keahlian penyerang nation-state. Mereka memiliki sumber daya yang besar dan staf teknis yang sangat terampil yang beroperasi secara efisien,” tambahnya.

Untuk itu, halim menghimbau agar para teknisi IT di perushaan tersebut untuk menggunakan berbagi solusi canggih agar mencegah ancaman dan serta dapat membantu perusahaan untuk menemukan indikator penyusupan dan merespon lebih cepat terhadap insiden peretasan tadi.

Selain itu, Halim juga menghimbau agar perusahaan menggunakan sistem keamanan yang berlapis pada keamanan jaringan, enkripsi, serta Bermitra dengan penyedia layanan keamanan untuk memperluas tim TI perusahaan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU