Telko.id – Setelah beberapa waktu lalu sempat menjadi pemberitaan berkat proyek Kota Gigabit-nya, CityFibre baru-baru ini kembali membuat cerita. Pengembang jaringan asal Inggris itu telah mengumumkan akusisinya terhadap jaringan nasional KCOM. Langkah ini secara tidak langsung telah memperluas cakupan perusahaan menjadi 20% dari pasar Inggris.
Seperti namanya, CityFibre berfokus pada konektivitas serat di perkotaan dan kesepakatan ini akan melipatgandakan kota yang dicakupnya menjadi 36. Sementara penambahan dana baru sebesar £90 juta atau setara Rp 2 Triluin akan memungkinkan CityFibre memperluasnya lebih lanjut. Direncanakan, mencapai 50 kota pada tahun 2020. Demikian dilansir dari Telecoms, Selasa (15/12).
CityFibre menambahkan, ketika kesepakatan ini ditutup pada pertengahan Januari 2016, perusahaan akan menjadi peyedia infrastruktur terbesar kedua di Inggris, setelah BT.
Saat ini, aset spesifik perusahaan terdiri dari 1.100 km duktus dan jaringan serat di 24 kota di Inggris, serta 1.100 km jaringan jarak jauh yang menghubungkan mereka dengan pusat data di Inggris dan poin peering internet di London. Jaringan baru akan menghubungkan lebih dari 7.000 situs sel mobile, 24.500 situs sektor publik dan 245.000 usaha.
Terkait akuisisi ini, CEO CityFibre, Greg Mesch mengatakan bahwa ini adalah kejadian paling signifikan yang terjadi di pasar infrastruktur digital Inggris dalam satu dekade terakhir. Dimana Inggris kini memiliki alternatif infrastruktur aman yang independen.
“Dengan jejak kaki kami yang semakin besar dan banyaknya kota yang menuntut infrastruktur yang lebih baik, kami akan terus tumbuh, menawarkan mitra yang ada dan baru sebuah kesempatan yang semakin meningkat untuk memanfaatkan serat murni di masa depan,” katanya.