Telko.id – Januari sepertinya menjadi bulan yang sibuk bagi raksasa elektronik Jepang, Sony. Setelah membentuk Sony Interactive Entertainment (SIE) dari semua unit kontribusi untuk Playstation, hardware, software, dan jaringan, perusahaan asal Jepang itu kini membuat langkah besar untuk meningkatkan kemampuan LTE. Sony berambisi menaklukkan pasar IoT dengan mengakuisisi pembuat chip asal Israel, Altair Semiconductor.
Menurut laporan Telecom, Rabu (27/1), Sony akan membayar USD 212 juta untuk kesepakatan yang diharapkan selesai dalam beberapa minggu ini.
Altair mengkhususkan diri dalam modem LTE dan baru-baru ini berkolaborasi dengan Ericsson dan AT&T untuk mengembangkan ‘mode hemat daya’ khusus untuk LTE, yang dirancang khusus dengan Internet of Things. Sebuah fitur penting yang tertanam dalam modul IoT LTE akan memiliki konsumsi daya yang rendah, dengan daya tahan baterai mencapai tahunan atau bahkan puluhan tahun.
“Dengan akuisisi Altair, Sony bertujuan untuk tidak hanya mengembangkan bisnis Altair yang ada, tetapi juga untuk bergerak maju dengan penelitian dan pengembangan teknologi penginderaan baru,” kata Sony dalam sebuah pengumuman baru-baru ini.
Dengan menggabungkan teknologi penginderaan Sony – seperti GNSS (Global Navigation Satellite System) dan sensor gambar – dengan teknologi chip Altair yang memiliki kinerja tinggi, hemat daya dan berharga kompetitif, serta dengan lebih lanjut mengembangkan keduanya, Sony akan berusaha untuk mengembangkan perangkat penginderaan yang terhubung seluler.
Sebelumnya, Sony juga telah membeli anak usaha Toshiba yang bermain di sensor gambar, yang merupakan bagian dari rencana strategis yang sama, yakni menjadi produsen utama chip dan sensor IoT.