spot_img
Latest Phone

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

AIPTI Siap Kawal TKDN 30%

Telko.id – Aturan TKDN atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri untuk smartphone 4G sebentar lagi diberlakukan. Para vendor sudah bersiap untuk menyambut nya. Memang, saat ini masih belum jelas betul seperti apa turunan dari 30% TKDN yang harus dipenuhi para vendor tersebut.

Untuk itu Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia – AIPTI siap menjadi jembatan pemerintah ke vendor maupun sebaliknya. Harapannya, aturan TKDN ini dapat terimplemtasi dengan baik dan vendor pun memiliki suara ke pemerintah. Demikian juga sebaliknya. Termasuk di dalamnya adalah cara perhitungan TKDN itu sendiri.

Yang sudah masuk dalam AIPTI itu antara lain Panggung Elektronik yang merakit smartphone milik ZTE. Lalu, Samsung, Polytron, Advan, Oppo, Tridharma Kencana (TKD) yang merakit Lenovo, Sat Nusapersada yang memiliki pabrik di Batam dan Panasonic.

Saat ini, turunan dari TKDN yang sudah disepakati adalah 80% untuk manufaktur dan 20% untuk pengembangan. Manufaktur tersebut antara lain adalah komponen dan hardware. Sedangkan yang masuk dalam pengembangan adalah software.

Pasar smartphone saat ini memang sedang tidak berpihak pada para pemilik merek lokal. Bukan apa-apa, para merek global sudah banyak ‘turun’ bermain di lapangan yang sama karena harga yang ditawarkan sudah berkisar di Rp.1 juta – Rp.2 juta untuk smartphone 4G dengan spek yang cukup tinggi. “Persaingan menjadi cukup berat dengan pemain global bermain di arena yang sama dengan kita merek lokal,” ujar Usun Pringgodigdo, General Manager Polytron Mobile Phone menjelaskan dalam acara peresmian 4G secara nasional. Namun, dengan adanya aturan TKDN ini diharapkan, vendor merek lokal ini juga dapat bersaing dengan merek global.

Polytron sendiri sudah membangun pabrik dengan menanamkan investasi sebesar 100 miliar rupiah. Angka tersebut sudah dipakai dalam tahap I dan II yang di dalamnya termasuk Line produksi, alat untuk injeksi body, alat painting dan lainnya. Untuk tahap III baru akan dijalankan ketika kuantitas dari permintaan bertambah sehingga skala ekonomi nya juga masuk.

Usun juga menambahkan, jika saja EMEI checking sudah diberlakukan maka akan sangat membantu para vendor. Paling tidak untuk smartphone 4G dulu yang jumlahnya belum terlalu banyak. Dengan demikian, smartphone illegal yang masuk juga dapat ditekan lagi sehingga jumlah yang beredar di Indonesia menjadi sedikir. Lalu, ada nya dumping harga harus lebih diperhatikan. Dengan demikian, vendor yang melakukan investasi di Indonesia juga lebih terlindungi. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU