Telko.id – Nokia Solution Network (NSN) yang baru saja mengakuisisi Alcatel-Lucent mengkonfirmasi persentasi jumlah karyawan mereka dengan karyawan asingnya di unit bisnis Indonesia.
Hal ini diucapkan oleh Niko Steffanus Sutikno selaku Head of Marketing & Communication Nokia Solutions and Networks Indonesia kepada Tim Telko.id pada saat jumpa media di Jakarta (2/3).
Niko menyebutkan, sekitar 90% karyawan NSN Indonesia berasal dari tenaga lokal alias masyarakat Indonesia sendiri, sementara sisanya berasal dari luar negeri yang juga tidak menetap lama di Indonesia.
“Kami memiliki karyawan sekitar 90 persen orang Indonesia dan sisanya dari luar negeri dan hanya bersifat memberikan training, setelah itu kembali ke negaranya masing-masing,” ucap Niko pada acara Nokia Media Briefing dan Perkenalan lebih lanjut dengan Robert Cattanach selaku Presiden direktur mereka.
Meski tidak menyebutkan berapa angka pastinya, namun angka perbandingan sebesar 90% berbanding 10% ini cukup menggembirakan. Pasalnya, Nokia terkesan sangat memperhatikan tenaga kerja lokal. Hal ini juga sejatinya menjadi angin segar bagi pekerja telko di Indonesia dan bukan tidak mungkin, angka tersebut bisa bertambah seiring dengan proses akuisisi Alcatel-Lucent baru-baru ini.
Disinggung mengenai akuisisi tersebut, Niko menjawab persentasi karyawan lokal dan asing tidak banyak berubah, dengan angka dominan masih dipegang oleh tenaga lokal.
Sekedar informasi, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan perihal Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing menyebutkan, Pemberi kerja TKA (Tenaga Kerja Asing) yang memperkerjakan 1 (satu) orang TKA harus menyerap TKI sekurang-kurang nya 10 (sepuluh) orang pada perusahaan pemberi kerja TKA. Dengan persentasi seperti ini, tentunya Nokia masih mematuhi dan memegang teguh peraturan tersebut.
Disamping itu, tingkat kepercayaan Nokia terhadap tenaga kerja Indonesia juga tercermin pada Global Dedicated Center (GDC) mereka di Asia Pasific, dengan tenaga lokal Indonesia yang menjadi mayoritas di sana.
“Ada sekitar 1000 orang dan 500 nya adalah orang Indonesia sebagai network technic yang akan bekerja di seluruh layanan Nokia di Asia Pasific,” ujar Niko.
Sekedar informasi,GDC ini juga berpusat di Indonesia, tepatnya di Menara Mulia, Jakarta. Alasan pemilihan Indonesia adalah karena letak negara kita yang strategis sehingga mudah menjangkau peta bisnis Nokia di Asia Pasific.
Niko juga menyinggung perihal kualitas dan kompetensi para pekerja telko di Indonesia. Menurutnya, SDM di Indonesia tidak kalah dengan SDM asing dalam hal kompetensi.