Jakarta – Hacker tak pernah pandang bulu saat melancarkan serangannya. Tak peduli itu sebuah produsen film, perusahaan telekomunikasi, atau bahkan jaringan hotel. Kasus terakhir adalah yang paling anyar, dimana tak kurang 7 hotel milik Donald Trump, yang notabene merupakan jaringan hotel bintang lima dan memiliki cabang di berbagai negara besar di dunia mengkonfirmasi bahwa keamanan mereka telah diretas.
Data yang diambil oleh para hacker meliputi kartu kredit pelanggan dan nomor kartu debit yang mungkin telah dicuri di tujuh hotel Trump setelah sistem pembayaran diretas selama lebih dari setahun.
Perwakilan Trump Hotel mengatakan dalam situsnya bahwa hacker memperoleh akses ke sistem mereka antara bulan Mei 2014 hingga Juni 2015, dari meja resepsionis hotel tersebut. Restoran hotel dan toko cinderamata juga dikabarkan berhasil dibobol oleh para hacker. Demikian seperti dilansir Phys, Selasa (6/10).
Operator hotel mengatakan penyelidikan forensik independen belum menemukan bukti terkait informasi pelanggan yang disalah gunakan. Perusahaan juga menawarkan pelanggan yang terkena dampak dari kejadian ini perlindungan pencurian identitas secara gratis.
Adapun ketujuh hotel Trump yang menjadi ‘korban’ hacker ini adalah Trump SoHo New York, Trump International New York, Trump National Doral di Miami, Trump International Chicago, Trump International Waikiki di Hawaii, Trump International Hotel and Tower Las Vegas dan Trump International Toronto.
Saat ini, pihak Trump Hotel mengaku telah bekerjasama dengan pihak berwenang di AS, termasuk Biro Investigasi Federal untuk membantu menangkap penjahat ini dan menuntut mereka untuk sepenuhnya dihukum.
Selain Trump Hotel, jaringan hotel mewah lainnya, seperti Mandarin Oriental juga telah melaporkan pelanggaran data serupa tahun ini.