Jakarta – Selain memberikan penghargaan kepada para pelaku industri telekomunikasi, ajang Indonesia Golden Ring Awards yang digelar hari ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman bagi para operator, vendor, startup maupun pelaku industri lainnya.
Dalam sebuah Talk Show bertema “Mendorong Ekosistem 4G LTE dan penguatan konten lokal,” sejumlah pelaku industri telekomunikasi yang terdiri dari para CEO operator telekomunikasi, vendor handset serta perusahaan perintis (startup) ini mengurai suka dukanya berurusan dengan 4G.
Menurut Rudiantara, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara maju di bidang ICT. Oleh karenanya, seluruh potensi yang ada harus bersinergi. Terutama ekosistem device (perangkat), network (jaringan), dan application (aplikasi). “JIka ketiganya tidak berfungsi dengan baik, maka broadband di Indonesia akan pincang,” ungkapnya.
Proses refarming 4G di frekuensi 1800Mhz yang direncanakan akan selesai hari ini juga tak kalah menjadi sorotan. Pun demikian dengan perangkat-perangkat 4G dengan harga terjangkau, yang diperkirakan akan lebih banyak lagi tersedia di masa mendatang.
“Dari segi device, pemerintah berpikir sederhana bagaimana menurunkan harga device serendah rendahnya agak dapat dijangkau masyarakat. Tiga tahun ke depan, harga handset 4G akan berada di level Rp 600 riburb,” tambah Chief Ra.
Sementara untuk OTT lokal, Rudiantara menyebutkan bahwa Kominfo sudah berbicara tentang bagaimana mendorong OTT lokal untuk menciptakan aplikasi yang mudah dan user friendly agar mudah digunakan oleh masyarakat Indonesia. [ak/if]