Telko.id – Hawaiki Cable dan penyedia kabel bawah laut TE SubCom telah meluncurkan survei rute laut untuk kabel yang direncanakan akan menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan Hawaii dan daratan AS.
Pembangunan sistem kabel sepanjang 14,000km ini dijadwalkan selesai pada pertengahan 2018. Sama halnya dengan jalur utama, sistem ini akan memiliki pilihan untuk memperluas ke beberapa pulau di Pasifik Selatan.
Menurut laporan TelecomAsia, Kamis (11/8), Hawaiki Cable akan memberikan kapasitas lebih dari 30Tbps setelah proyek selesai, menjadikannya link kapasitas cross-sectional tertinggi antara AS dan Australia/Selandia Baru.
Saat ini, Hawaiki telah menandatangani kesepakatan dengan sejumlah perusahaan, sebuat saja AWS, Vodafone, REANZ dan American Samoa Telecom sebagai pelanggan jangkar untuk sistem kabel carrier-netral baru ini.
“Setiap tahapan dari proyek terobosan ini penting, tapi setelah merencanakan rute trans-Pasifik kami dengan hati-hati dan melakukan survei ekstensif ke setiap lokasi peletakkan, kami sangat senang untuk meluncurkan survei rute laut, yang akan memberi kami data yang diperlukan untuk secara aman dan benar menyebarkan sistem ini dalam beberapa bulan mendatang,” kata CEO Hawaiki Remi Galasso.
Ia menambahkan, timnya melakukan pekerjaan yang hebat, dimana mereka telah berhasil untuk menyelesaikannya sesuai waktu dan bujet yang dianggarkan.
“Kami yakin bahwa dengan pemasok kami yang terpercaya, TE SubCom, kabel kami akan bisa digelar sesuai rencana pada pertengahan 2018, kurang dari dua tahun dari sekarang,” pungkas Galasso.