Telko.id, Jakarta – YouTube telah menindak video yang mempromosikan sejumlah “obat ajaib,” termasuk pemutih eliksir suci yang dijajakan oleh seorang uskup agung yang digambarkan berasal dari galaksi lain.
Jim Humble, seorang pria pencari emas asal Nevada, telah mempromosikan Miracle Mineral Solution atau MMS melalui video di YouTube. Dia mengklaim, MMS dapat membunuh segala jenis penyakit manusia.
Padahal, ramuan tersebut tidak lebih dari sekedar pemutih klorin, pemutih industri yang dilarang otoritas medis karena dapat menyebabkan muntah dan dehidrasi ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
Pada 2010, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menerima banyak laporan tentang orang yang mengalami tekanan darah rendah yang mengancam nyawa akibat dehidrasi setelah mengonsumsi MMS.
Bahkan, menurut laporan tersebut, ada dua orang meninggal, empat mengalami komaz dan seorang pasien diklasifikasikan mengalami cacat setelah mengonsumsi zat tersebut.
{Baca juga: Hebat! Bocah 7 Tahun Jadi YouTuber Paling Tajir Sejagat}
Meskipun dalam sebuah video diklaim bahwa MMS dapat menyembuhkan gigi yang abses. FDA mengatakan belum ada penelitian yang menunjukkan keefektifannya dalam mengobati penyakit.
Beberapa orangtua juga percaya MMS dapat menyembuhkan anak-anak autis. Bahkan mereka memberi mereka enema MMS, seperti dikutip Business Insider dari diskusi dalam Facebook grup tertutup yang mempromosikan zat tersebut.
Setelah dihubungi oleh Business Insider, YouTube bertindak cepat dengan menghapus dan menurunkan beberapa video, tetapi masih ada beberapa yang tidak berubah.
Sejumlah orang yang ikut mempromosikan MMS membantah bila zat tersebut berbahaya. Mereka mengklaim zat itu tidak berbahaya.
Di websitenya, Humble menulis bahwa dia menemukan MMS pada tahun 1996 ketika ia sedang mencari emas di Amerika Selatan, setelah keluar dari Gereja Scientology.
Dia mengatakan, substansinya MMS terdiri dari tiga bahan kimia, yakni natrium klorit, asam rumah tangga biasa, dan DMSO, zat pembawa yang membantu efek MMS.
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa ketika natrium klorit dicampur dengan asam, ia menghasilkan klorin dioksida, sejenis pemutih industri yang digunakan dalam industri tekstil.
Dalam sebuah pernyataan kepada Business Insider, Humble membantah telah mengatakan bahwa MMS sebenarnya menyembuhkan penyakit.
“Saya ingin mengklarifikasi poin yang sangat penting. Banyak orang mengatakan MMS dapat menyembuhkan ini atau itu.Tetapi sebagai catatan, saya ingin menjelaskan di sini, MMS tidak menyembuhkan penyakit. MMS membunuh patogen dan menghancurkan (mengoksidasi) racun. Ketika patogen dan racun dalam tubuh berkurang atau dihilangkan, maka tubuh dapat berfungsi dengan baik, dan dengan dapat menyembuhkan,” katanya.
Business Insider menemukan ratusan video yang mempromosikan MMS di YouTube hingga bulan lalu. Ketika YouTube dikonfirmasi terkait video tersebut, mereka mengkklaim bahwa sebagian besar video telah dihapus dan telah mengubah algoritme pencariannya untuk menghindari konten MMS.
YouTube mengatakan, YouTube memang tidak secara proaktif mencari konten yang melanggar kebijakannya, tetapi akan bertindak ketika konten ditandai.
Sebelumnya, YouTube juga mendapat tekanan baru-baru ini lantaran dianggap memberikan ruang bagi para aktivis anti-vaksinasi untuk menyebarkan pesan pada platform mereka.
Padahal, menurut kebijakan YouTube, konten video yang bertujuan untuk mendorong kegiatan berbahaya atau ilegal yang berisiko membahayakan fisik atau kematian tidak diperbolehkan.
{Baca juga: YouTuber Ini Dihujat Netizen Usai Berciuman dengan Adiknya}
“Informasi yang salah adalah tantangan yang sulit dan informasi yang salah tentang topik medis sangat memprihatinkan. Kami telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasinya termasuk memunculkan lebih banyak konten yang otoritatif di situs kami untuk orang yang mencari topik terkait di YouTube,” kata YouTube dalam sebuah pernyataan kepada Business Insider.
Namun, sesuai aturan YouTube melarang konten yang dimaksudkan untuk mendorong kegiatan berbahaya yang beresiko pada kerusakan fisik. YouTube mengklaim, pihaknya terus berupaya untuk menghapus video yang ditandai dan yang melanggar kebijakan secepatnya. [BA/HBS]
Sumber: NY Post