Telko.id – Saat ini sebagian besar negara di dunia masih siap-siap untuk menggelar jaringan 5G. Tapi para beberapa ilmuwan sudah mempersiapkan kehadiran 6G. Salah satu yang sudah mempersiapkan kehadiran teknologi 6G ini adalah Jepang. Sebelumnya, Korea Selatan, China, Finlandia, dan Amerika Serikat juga menyatakan akan bersiap menggelar teknologi baru tersebut.
Di mana, NTT Docomo, salah satu operator yang agresif di negara Matahari Terbit itu, memprediksikan setidak nya pada 2030 atau satu decade dari sekarang teknologi baru itu akan mulai banyak digunakan. Bahkan, operator ini sudah mengeluarkan buku putih tentang 6G untuk mencapai target tersebut.
Buku putih merangkum konsep-konsep teknis terkait dan ragam kasus penggunaan yang diharapkan dapat digunakan dari implementasi teknologi komunikasi 5G dan 6G yang baru berkembang, serta komponen teknologi dan kinerja target.
Docomo sendiri sudah memulai penelitiannya pada peluncuran komersial 5G pada tahun 2010. Pada tahun 2018, perusahaan melakukan percobaan propagasi gelombang radio yang sukses pada frekuensi hingga 150 GHz, level yang diharapkan memungkinkan komunikasi yang jauh lebih cepat dan berkapasitas lebih besar yang dibutuhkan oleh 6G.
Menurut Docomo, 6G ini merupakan perluasan dari kemampuan 5G yang bertujuan untuk mewujudkan kemajuan teknologi termasuk pencapaian kombinasi kemajuan dalam konektivitas, termasuk kecepatan ultra-tinggi, kapasitas besar dan latensi rendah. Lalu perintis pita frekuensi baru, termasuk frekuensi terahertz, kemudian juga akan perluasan jangkauan komunikasi di langit, di laut dan di luar angkasa.
Temasuk juga penyediaan komunikasi yang sangat hemat energi dan sangat murah untuk memastikan komunikasi yang sangat andal dan kemampuan konektivitas perangkat yang besar dan penginderaan.
Semua itu dipaparkan oleh Docomo pada acara Docomo Open House 2020 di kompleks pameran Tokyo Big Sight di Tokyo dengan judul “5G Evolution dan 6G” (24/20) lalu.
Ke depannya, Docomo akan mempromosikan kerja sama antara pemerintah, industri dan akademisi serta beragam pemangku kepentingan, dan akan terus meneliti dan mengembangkan teknologinya untuk memfasilitasi evolusi lebih lanjut dari komunikasi seluler. (Icha)