Telko.id, Jakarta – Peneliti menemukan celah keamanan atau bug WhatsApp. Mereka menemukannya pada sistem enkripsi end-to-end di WhatsApp. Akibatnya, seorang hacker yang memanfaatkan celah ini bisa mengubah pesan chat menjadi hoaks.
Sekadar informasi, satu fitur keamanan di WhatsApp adalah dukungan enkripsi end-to-end. Dengan keberadaan fitur itu, pesan yang dikirim dan diterima melalui WhatsApp akan dienkripsi penuh.
Secara teori, enkripsi end-to-end membuat tidak seorang pun bisa memanipulasi, mencegat, bahkan membaca pesan pengguna saat transmisi berlangsung.
{Baca juga: 5 Fitur Baru WhatsApp yang Menarik untuk Dicoba}
Akan tetapi, selama konferensi keamanan Black Hat baru-baru ini di Las Vegas, Amerika Serikat, peneliti keamanan di Check Point menyatakan sebaliknya.
Para peneliti menyatakan bahwa ada beberapa kelemahan di WhatsApp yang memungkinkan chatting pengguna bisa dimanipulasi.
Dilansir Ubergizmo, seorang hacker bisa mengambil pesan WhatsApp dan mengubah isinya. Dengan demikian, isi pesan tersebut tampak berbeda dengan aslinya.
Kelemahan WhatsApp tak cukup di situ. Dikutip Telko.id, Selasa (13/08/2019), kelemahan lain yang ditemukan juga memungkinkan hacker untuk mengubah cara pengirim pesan teridentifikasi.
Hacker pun dimungkinkan untuk menyalahartikan pesan. Kalau hal tersebut sampai terjadi, pesan jadi seolah-olah berasal dari orang lain, dan bisa jadi dimanfaatkan hacker untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks.
{Baca juga: WhatsApp Web, Cara Pakai dan Trik Memaksimalkannya}
Juru bicara Facebook mengaku secara cermat telah meninjau masalah itu setahun lalu. Namun, mereka menyebut bahwa temuan bug di WhatsApp oleh para peneliti merupakan sebuah hasil riset yang salah. (SN/FHP)
Sumber: Ubergizmo