Telko.id, Jakarta – Facebook memberikan informasi terbaru soal video penembakan Masjid Selandia Baru platform mereka. Sebelum dihapus, kabarnya video tersebut sempat ditonton sebanyak 4000 kali oleh warganet.
Dilansir Telko.id dari CNBC pada Selasa (19/03/2019), pelaku teror penembakan Brenton Tarrant diduga telah menyiarkan aksinya secara live streaming Facebook pada Jumat, (15/03/2019) atau tepat saat dirinya menyerang Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru.
Selama streaming berlangsung, Facebook mengatakan jika video sudah ditonton kurang dari 200 kali. Tidak ada pengguna yang melaporkan video selama siaran langsung. Siaran seperti itu tetap ada di Facebook bahkan setelah tayangan berakhir. Menurut Facebook jika ditotal, video itu ditonton 4.000 kali sebelum dihapus oleh mereka.
“Laporan dari pengguna datang di 29 menit setelah video pertama kali diposting, dan 12 menit setelah siaran langsung berakhir,” kata Facebook.
{Baca juga: Facebook & YouTube Hapus Video Penembakan Masjid Selandia Baru}
Perusahaan-perusahaan media sosial sedang menghadapi kritik keras karena tidak maksimal membendung peredaran video penembakan di negeri kiwi tersebut. Facebook pun membela diri. Mereka mengatakan telah menghapus akun tersangka Brenton Tarrant dari Facebook dan Instagram serta video langsung.
Mereka mengklaim telah menghapus 1,5 juta video tersebut dalam waktu lebih kurang 24 jam usai serangan brutal yang menewaskan lebih dari 49 orang itu. “Kami menghapus 1,5 juta video serangan. Lebih dari 1,3 juta di antaranya kami blokir saat diunggah,” kata Facebook via Twitter.
{Baca juga: Facebook Hapus 1,5 Juta Video Penembakan Masjid Selandia Baru}
Hal serupa juga dikatakan oleh YouTube. Dalam akun resmi Twitter Youtube mengucapkan bela sungkawa atas kasus tersebut dan berjanji untuk menghapus konten video penembakan Masjid Selandia Baru di platform mereka.
“Hati kita hancur karena tragedi mengerikan hari ini di Selandia Baru. Ketahuilah bahwa kami bekerja dengan waspada untuk menghapus rekaman kekerasan apa pun,” cuit YouTube. [NM/HBS]
Sumber: CNBC