Telko.id – UMKM di Wilayah 3T atau Terdepan, Terpencil dan Tertinggal, sangat banyak. Sayang, masih ada yang belum bisa berkembang maksimal saat ini. Pasalnya, infrastruktur telekomunikasi 4G masih belum terjangkau di semua wilayah 3T. Padahal, dengan adanya infrastruktur telekomunikasi ini, akan banyak UMKM yang terbantu dan yang pasti ekonomi digital Indonesia pun akan meningkat.
Jika saja target BAKTI Kominfo dalam membangun 7.904 BTS 4G di desa wilayah 3T selama kurun waktu tahun 2021—2022 ini maka wilayah 3T ini akan turut andil dalam perekonomian digital Indonesia.
Dimana, tahun 2030 nanti diharapkan dapat tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun di 2030. Dengan proyeksi tersebut, berarti ekonomi digital diperkirakan akan berkontribusi sebesar 18,87 persen dari GDP Indonesia yang senilai Rp 24.000 triliun pada 2030.
Namun, tidak cukup dengan infrastruktur saja, BAKTI yang memiliki tugas untuk menjembatani kesenjangan digital untuk masa depan Indonesia yang lebih baik juga melakukan pelatihan wirausaha, managemen dan marketing. Lalu melakukan pelatihan pembuatan konten video.
Termasuk juga melakukan Pelatihan e-commerce, Pelatihan IoT dan Aplikasi, dan Pelatihan Tehnik Instalasi dan Pemeliharaan Wireless network.
“Dengan demikian, UMKM di wilayah 3T pun memiliki kemampuan untuk berkembang dan menembus pasar nasional bahkan harapannya dapat menjelajah juga ke international. Itu semua dapat dimungkinkan dengan adanya infrastruktur digital yang sedang dibangun oleh BAKTI ini,” ungkap Danny Januar, Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah menjelaskan dalam diskusi virtual, Jumat (19/11/2021).
Dari berbagai pelatihan yang digelar oleh BAKTI untuk UMKM di wilayah 3T, pada tahun 2020 saja sudah 4.241 alumni UMKM. Yang terus dilanjutkan program nya secara berkesinambungan. Di mana digelar Pelatihan UMKM Digital dan Akses Permodalan dengan 8000 UMKM. Kemudian untuk pelatihan dan Pendampingan menjadi fasilitator digital lokal mencapai 200 orang.
Bahkan BAKTI juga melakukan pelatihan Consumer Service Digital bagi 100 orang di 2 Kabupaten di Sumba Tengah dan Lombok Utara.
Pelatihan dan pendampingan Toko Online Bumdes dan UMKM desa dilakukan. Sudah ada 5 Bumdes dan UMKM desa alumni program tahun 2020. “Target nya dapat mencapai 200 sampai 500 lagi untuk Perdagangan, wisata dan ISP yang dapat dilatih,” ungkap Danny.
Semua itu merupakan program berkelanjutan dan membentuk komunitas UMKM dan Bumdes Digital Sebagai bentuk dari dukungan pelaksanaan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Salah satu yang merasakan manfaat dari infrastruktur yang dibangun oleh BAKTI adalah Timor Moringa. Meybi Agnesya Lomanledo, sebagai Founder menyatakan bahwa bisnis yang dibangun ini sangat terbantu dengan adanya infrstruktur BAKTI ini.
Melalui bisnis nya ini, Ia dapat membantu para petani Kelor meningkatkan perekonomiannya dan juga mengurangi malnutrisi di Nusa Tenggara Timur. (Icha)