Telko.id Jakarta – Twitter menjadi salah satu media social yang mengklaim serius memberangus konten hoaks di platfom mereka. Komitmen itu tergambar dari langkah mereka mengakuisisi startup Fabula AI mengembangkan teknologi untuk mendeteksi hoaks.
Fabula AI diketahui sebagai perusahaan yang fokus mengembangkan teknologi deep learning. Teknologi tersebut dapat mendeteksi konten hoaks dengan melihat pola penyebaran berita palsu dan berita asli.
Namun Twitter tidak mengungkap berapa uang yang mereka gelontorkan untuk mencaplok startup asal Inggris ini. Twitter hanya mengatakan bahwa tim peneliti dari Fabula AI akan bekerjasama dengan grup riset internla yang dipimpin oleh Head of ML/AI Engineering Twitter, Sandeep Pandey.
{Baca juga: Jelang Pemilu, Twitter Blokir 600 Akun Penyebar Hoaks}
Banyak memperkirakan, akuisisi ini adalah langkah Twitter untuk mempersiapkan platform mereka dari gempuran hoaks menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2020 mendatang.
Menurut Twitter, Fabula AI memiliki tim peneliti machine learning (ML) yang menggunakan graph deep learning untuk mendeteksi manipulasi jaringan.
“Hasilnya adalah kemampuan untuk menganalisis dataset yang sangat besar dan rumit untuk mendeskripsikan hubungan dan interaksi, dan mampu menghasilkan sinyal dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh machine learning tradisional,” kata CTO Twitter, Parag Agrawal, yang dikutip Telko.id dari CNET, Rabu (5/6/2019).
Selain itu, Fabula AI juga mengembangkan teknologi yang mereka sebut sebagai Geometric Deep Learning. Teknologi ini diklaim sangat canggih, karena memiliki tingkat keakurasian dalam mendeteksi konten hoax mencapai 93%.
{Baca juga: Tegas! Twitter Hapus 166 Ribu Akun Penyebar Konten Terorisme}
Agrawal mengungkapkan, teknologi Fabula AI akan membantu Twitter untuk meningkatkan kualitas percakapan dan membuat pengguna merasa aman. Sistem yang dikembangkan mereka nantinya dapat diperluas untuk mengatasi peredaran spam dan bentuk penyalahgunaan lainnya. [HBS]
Sumber: CNET