Telko.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mencuit di Twitter pada Jumat (26/7/2019) bahwa Apple tidak akan mendapatkan keringanan tarif untuk perakitan Mac Pro di China. Sebaliknya, ia mendesak agar Apple merakitnya di AS.
“Apple tidak akan mendapatkan dispensasi tarif atau bantuan lain untuk perakitan Mac Pro di China. Kalau Apple ingin tidak terkena tambahan tarif impor, silakan rakit Mac Pro di AS,” tegas Trump, seperti dikutip Telko.id dari CNET, Minggu (28/7/2019).
{Baca juga: Mau Rakit Mac Pro di China, Apple Minta Izin Trump}
Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa CEO Apple, Tim Cook, bakal mengembangkan pabrik di Texas. “Lelaki yang sangat saya sukai dan hormati adalah Tim Cook. Ia dan Apple akan membangun pabrik di Texas. Saya akan sangat bahagia,” ujarnya.
Sebelumnya, Apple memohon kepada Trump agar mendapatkan pengecualian terkait pemberlakuan tarif impor. Apple ingin memindahkan pabriknya dari Texas ke China. Apple sudah mengajukan surat permohonan ke Gedung Putih pada 18 Juli 2019.
Dalam surat permohonan tersebut, Apple meminta dispensasi terkait 25 persen tarif tambahan. Jika permohonan dispensasi kepada Trump terkabul, Apple otomatis bakal menghemat biaya tambahan hingga USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.202 triliun.
Asal tahu saja, pada gelaran Apple Worldwide Developer Conference 2019, Apple merilis Mac Pro 2019. Dengan tampilan lebih baru, Mac Pro anyar dibanderol USD 5.999 atau sekitar Rp 85 juta dan kemungkinan diproduksi di China, bukan di Texas.
{Baca juga: Bahaya! Ini Akibatnya Kalau Belum Servis MacBook Pro 15}
Memang terdengar mengagetkan mengingat sejak 2013 Apple merakit Mac Pro di pabrik Texas. Namun, tak bisa dimungkiri, mayoritas produk Apple memang diproduksi di China. Masalahnya, AS dan China sekarang memanas akibat perang dagang. [SN/HBS]
Sumber: CNET