Telko.id – TransTRACK, melalui TransTRACK Academy, dan Bandung Techno Park (BTP) Telkom University menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk mempercepat riset dan inovasi berbasis industri.
Penandatanganan dilakukan pada 8 September 2025 di Bandung, melanjutkan komitmen dari MoU sebelumnya antara TransTRACK dan Telkom University.
Kerja sama ini bertujuan menjembatani dunia akademik dan industri, meningkatkan pengembangan produk, serta menyiapkan talenta masa depan untuk sektor transportasi dan logistik Indonesia.
Program research accelerator yang diluncurkan secara resmi ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan solusi dengan melibatkan inovator akademik.
Aris Pujud Kurniawan, CTO & Co-Founder TransTRACK, mengatakan, “Kolaborasi dengan Telkom University melalui Bandung Techno Park ini merupakan tonggak penting bagi TransTRACK dalam misi menjembatani riset dan industri.”
Dr. Iwan Iwut Tritoasmoro, Direktur Bandung Techno Park-Telkom University, menambahkan, “Misi kami di BTP adalah menghubungkan inovator dengan industri, memastikan riset tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri.”

Kerja sama ini adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya, mulai April 2024, telah dilaksanakan kolaborasi riset yang menghasilkan 5 produk inovasi.
Kemitraan strategis ini dirancang untuk meningkatkan kualitas produk dan inovasi TransTRACK agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ruang lingkup kerja sama mencakup keterlibatan TransTRACK sebagai kontributor dalam pengembangan inovasi oleh BTP Telkom University, kolaborasi sebagai Mitra Industri dalam pembiayaan dan pendampingan program Hibah Inovasi BTP, serta pengembangan dan implementasi produk inovasi.
BTP Telkom University melalui dosen inovator berkewajiban menghasilkan output wajib berupa prototipe produk, manual penggunaan produk, dokumentasi produk, dan video profil produk untuk mempercepat proses komersialisasi.
TransTRACK akan mendukung lima topik inovasi selama enam bulan, meliputi Sistem Deteksi Kelelahan Pengemudi secara Real-Time, Safeway (Inovasi Deteksi Kerusakan Jalan), Optimalisasi Rute Logistik, Peningkatan Kemampuan Sistem Deteksi Kelelahan Pengemudi, serta Hybrid Algorithm untuk Manajemen Persediaan.
Baca Juga:
Budi Santosa, Director of TransTRACK Academy, menegaskan, “Melalui TransTRACK Academy, misi kami adalah membangun jembatan antara industri dan akademisi dengan mendorong inovasi, mengembangkan talenta, serta memastikan hasil riset dapat diterapkan pada tantangan nyata.”
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk mentransformasi ekosistem digital Indonesia melalui inovasi berbasis riset dan solusi teknologi berkelanjutan.
Sebagai jembatan antara inovator Centre of Excellence (CoE) Telkom University dengan pelaku industri, BTP memainkan peran penting dalam memastikan hasil riset menjawab tantangan nyata.
Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi erat antara industri dan akademisi dapat menghasilkan solusi nyata yang menjawab kebutuhan mendesak pasar, meningkatkan daya saing, serta menempatkan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam teknologi transportasi dan logistik.
Seperti halnya kerja sama strategis antara ISS Indonesia dan Indosat Ooredoo, kemitraan ini menunjukkan pentingnya sinergi antar-sektor.
Kerja sama riset dan inovasi semacam ini semakin marak di Indonesia, seperti terlihat pada kolaborasi antara Kelas Pintar dan Yayasan Hang Tuah yang fokus pada pengembangan pendidikan. Selain itu, proyek Halte Widya Chandra Telkomsel juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Kemitraan antara TransTRACK dan BTP menegaskan visi bersama untuk mendorong inovasi berbasis riset, memperkuat ekosistem digital Indonesia, serta mempercepat pengembangan teknologi cerdas dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan sektor transportasi dan logistik nasional. (Icha)