Telko.id – Transaksi bersama Jenius memang didahulukan rasa aman dan nyaman bagi para nasabahnya. Hal ini sudah diterapkan oleh Jenius dari Bank BTPN yang berupaya terus memegang teguh pada tiga pilar utamanya yakni simple, smart, dan safe.
Apalagi masalah keamanan pada era digital seperti saat ini memang sangat penting. Sayang, tidak semua masyarakat sudah memahaminya. Itu sebabnya, Jenius pun tidak hanya membantu nasabahnya untuk mengelola keuangan dengan mudah, tetapi juga selalu memastikan transaksi bersama Jenius, masalah keamanan menjadi prioritas.
“Keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas di Jenius,” kata Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menegaskan.
Walau demikian, nasabah juga perlu waspada dan ikut melindungi data milik mereka agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Nasabah bank harus lebih berhati-hati saat menerima telepon, pesan singkat, atau pesan melalui media sosial yang mengaku dari pihak bank tertentu, dan meminta data-data atau informasi bersifat pribadi dan rahasia, atau meminta untuk mengklik suatu tautan tertentu,” ungkap Teguh Aprianto, Cyber Security Researcher & Consultant menyebutkan dalam sebuah pernyataannya beberapa waktu lalu.
Lalu apa saja yang dilakukan oleh Jenius untuk memberikan keamanan dan kenyaman bagi para nasabahnya?
Pada oktober tahun lalu, aplikasi dari BTPN ini meluncurkan program ‘Jenius Aman’. “Jenius Aman ini merupakan program edukasi untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang,” ungkap Irwan.
Disisi lain, aplikasi Jenius sendiri secara konsisten sudah dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk memastikan keamanan transaksi dan penyimpanan data. Berikut adalah tiga cara Jenius menjaga keamanan.
Pertama, Jenius menggunakan teknologi keamanan berstandar internasional. Jenius menggunakan teknologi keamanan dan enkripsi data terkini yang memenuhi standar internasional untuk memastikan keamanan data pengguna.
Kedua, Jenius menerapkan isolasi dan proteksi data berlapis. Mungkin belum banyak teman Jenius yang sadar, tapi pada saat Jenius meminta kamu memasukkan PIN, password, CVV, hingga OTP berulang kali, itu adalah cara Jenius memastikan bahwa kamulah yang sedang mengakses akun Jenius milikmu sendiri.
Ketiga, Jenius diawasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jenius adalah bagian dari Bank BTPN. Sebagai produk perbankan, Jenius selalu menaati aturan yang dibuat regulator. Sebaliknya, regulator juga selalu memantau semua kegiatan finansial Jenius. Sehingga, keamanan Jenius terjamin.
Disisi lain, Jenius juga melengkapi dengan beragam Fitur keamanan yang berfungsi memperkuat keamanan akun Jenius.
- Ada pengaturan limit transaksi, yang bisa nasabah ubah sesuai kebiasaan transaksinya.
- Ada pengaturan PIN di setiap kartu debit, sehingga nasabah bisa menggunakan PIN-PIN yang berbeda untuk setiap Kartu Debit Jenius.
- Ada pengaturan notifikasi yang menyeluruh dan dapat disesuaikan. Sehingga bila ada transaksi atau aktivitas abnormal atau yang tidak nasabah lakukan, bahkan nasabah bisa langsung tahu dan bisa bertindak cepat.
- Ada kemudahan block dan unblock kartu debit Jenius langsung melalui aplikasi.
- Dan ada fitur Jenius Pay yang siap membantumu bertransaksi online tanpa perlu memasukkan informasi kartu debit di e-commerce dan marketplace.
Nah, dengan keamanan yang terjaga Jenius juga optimis bahwa nasabahnya akan bertambah hingga mencapai 5 juta pada tahun ini.
“Kita mempunyai target untuk mencapai 5 juta nasabah dan tentunya target yang kita ingin capai di tahun 2022,” kata Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana dalam Media Briefing Kinerja Bank BTPN 2021 secara virtual beberapa waktu lalu.
Strategi untuk mencapainya adalah melalui pengembangan teknologi digital. Salah satunya, fokus menyasar segmen market kelas menengah serta milenial yang paham digital banking. Segmen ini menginginkan pelayanan terbaik, produk yang lengkap serta teknologi yang handal.
Tak hanya itu, tiap tahun perusahaan juga mengalokasikan belanja modal (capex) untuk pengembangan teknologi informasi (TI) dan platform Jenius. Untuk tahun 2021 saja, BTPN alokasi dana sekitar Rp 300 miliar – Rp 400 miliar. (Icha)