Telko.id, Jakarta – Driver Uber berkebangsaan Malaysia bernama Siti Nurhidayah Kamal yang memeras pasangan suami istri asal Australia dari Melbourne sebanyak AUD $ 1.000 atau sekitar Rp 9.9 juta, kini telah menjalani persidangan.
Ia didakwa atas tuduhan pemerasan terhadap pasangan suami istri bernama Jay dan Dee Windross, yang baru saja kehilangan anak perempuan mereka yang berusia 11 bulan pada Rabu (24/4/2019) lalu.
Menurut News.com.au, wanita berusia 24 tahun ini mencoba memeras uang Dee Windross yang kehilangan ponselnya. Pasangan ini membuat pengumuman di Facebook, agar siapa saja yangmenemukan ponsel mereka yang hilang agar segera dikembalikan.
Sebab, di ponsel Samsung Galaxy 8 milik Dee Windross ini terdapat banyak foto kenangan anak mereka ketika masih hidup. Mereka memohon bagi siapa pun yang menemukan, agar menghubungi mereka.
{Baca juga: Lagi Berduka, Pasangan Ini Malah Diperas Driver Ojol}
Namun, pengumuman itu dimanfaatkan oleh Siti Nurhidayatlh. Perempuan ini mengaku telah menemukan ponsel korban yang hilang dan meminta uang tebusan sebesar AUD $ 1.000 jika ingin mendapatkan ponsel mereka kembali.
Belakangan diketahui, bahwa Siti tidak memiliki ponsel yang hilang itu. Padahal, Jay dan Dee Windross sangat berharap ponsel mereka dikembalikan. berkorespondensi dengan Siti pada Selasa malam, malam terakhir kehidupan putri mereka.
“Sambil mencoba menghabiskan setiap menit emosional dengan Amiyah dan memberinya semua perhatian, saya juga menanggapi seseorang yang mengklaim memiliki ponsel kami dengan semua kenangannya. Bukan hanya membuang waktuku, itu juga mengganggu momen terakhirku dengan putriku yang sekarat,” tulis Jay Windross di facebooknya.
Akibat perbuatannya, Siti menjalani sidang pembacaan dakwaan pada Senin (29/4/2019) lalu. Ia harus mendekam di penjara hingga sidang berikutnya pada Juli 2019, mendatang.
Tak hanya itu saja, setelah persitiwa ini ramai diberitakan di media online, muncul banyak tuduhan baru terhadap ibu dua anak ini. Sejumlah orang melaporkan Siti Nurhidayah atas pencurian dan penipuan.
Sebuah laporan polisi, menyebut bahwa Siti mengaku sebagai staf di salah satu maskapai penerbangan yang terkenal. Dalam laporan tersebut, korban ditipu hingga sebanyak RM2.895 atau sebanyak Rp 9,9 juta untuk pembelian tiket pesawat.
Sekretaris Jenderal organisasi Consumers Front for Sabah, Hashima Hasbullah, juga mengatakan kepada portal berita Australia bahwa saat ini ia menangani 163 kasus penipuan, dengan total kerugian lebih dari AUD $ 34.900 atau sekitar Rp 348 juta.
{Baca juga: 8 Kejadian Kocak Naik Ojek Online, Nomor 3 Asli Bikin Tepuk Jidat}
Salah satu korbannya adalah 70 guru dan siswa yang berusaha membeli tiket untuk perjalanan sekolah. Untuk meyakinkan korbannya, Siti bahkan mengirim salinan paspornya bersama dengan nomor paspornya kepada klien sebagai jaminan ketika dia meminta uang.
Siti yang memiliki dua anak di Malaysia, pindah ke Australia bersama suaminya pada September 2018. Sehari-hari ia bekerja sebagai driver untuk layanan Uber Eats. [BA/HBS]
Sumber: World of Buzz