Telko.id – Telkom Indonesia kembali menggelar konferensi tahunan Telkom Digisummit 2019 dengan mengusung tema Embracing Digital Edutainment for Digital Indonesia. Event ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintahan, swasta, fintech, e-commerce, komunitas hingga akademisi.
Telkom Digisummit 2019 kali ini menyajikan produk-produk digital Telkom yang fokus pada inovasi untuk membangun ekosistem digital serta berbagai inisiatif perusahaan dalam melihat peluang bisnis di industri pendidikan digital, game, konten video, dan musik. Dalam acara ini, diadakan diskusi panel yang membahas lebih dalam tentang keempat industri tersebut.
Selain diskusi panel yang menghadirkan berbagai pembicara seperti Hari Sungkari dari Bekraf, Rene Suhardono dan Dian Sastrowardoyo, Telkom Digisummit tahun ini menjadi lebih semarak dengan peluncuran empat layanan dan inisiatif digital, yaitu Oolean (dalam inisiatif pengembangan industri game), gameQoo (on demand gaming platform yang menggunakan teknologi cloud gaming), OONA Max Stream (OONA TV yang diintegrasikan ke dalam platform Max Stream) dan OONA IndiHome (OONA TV yang diintegrasikan ke dalam platform Indihome berbasis android TV).
“Kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial akan akses internet kian cepat meningkat, khususnya di kalangan pengguna jasa industri musik, video, dan gaming. Industri-industri tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk menyumbang perekonomian Indonesia lewat ekonomi digital,” ujar David Bangun, Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom sekaligus Chief Strategy Officer (CSO) TelkomGroup.
Hal di atas didukung dari riset Google dan Temasek yang menyatakan ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025, mencapai angka 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.448 triliun). Di tahun 2018, data juga menyatakan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai 2.9% dari GDP dan merupakan yang terbesar ketiga di ASEAN setelah Singapura sebesar 3.3% dan Vietnam sebesar 4%
Ini artinya, Indonesia sedang menghadapi potensi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa sekali. Sehingga bagi pelaku industri seperti Telkom, penting untuk mulai mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk melayani kebutuhan pasar. Disamping infrastruktur, Telkom juga mengoptimalkan beberapa asset dan kapabilitasnya seperti big data dan jangkauan jaringan dan operasional yang bisa mendorong terbentuknya “user experience” terbaik dalam menikmati layanan-layanan digital.
David menambahkan, “Untuk mengantisipasi perubahan lifestyle yang makin mengarah ke digital, tentu juga diperlukan talent yang punya keahlian mumpuni. Inilah mengapa, kami menambahkan tema edukasi selain entertainment dengan menghadirkan tema Digital Edutainment untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan layanan digital yang memberi experience terbaik dan menjadikan Telkom Group sebagai Digital Experience Champion”.
Disamping itu juga untuk mendorong industri digital entertainment agar bisa bersaing dengan pemain global khususnya di pasar Indonesia.
Lebih lanjut David menjelaskan, “Telkom bisa melihat pengaruh industri 4.0 dalam merevolusi cara distribusi setiap produk. Dari sisi pendidikan ramai dibahas tentang Education 4.0. Dari sisi konten video, kita gali bagaimana cara memenangkan future video market, baik dari sisi model distribusi konten yang baru maupun cara pembuatan kontennya”.
Sedangkan untuk musik, David menjelaskan bahwa akan mengulas soal potensi model bisnis untuk streaming dan peluang e-concert, dan di industri games akan bahas strategi agar para pemain games lokal bisa punya market share yang lebih besar. (Icha)