spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Teleskop Hubble Tangkap Bintik Hitam Raksasa di Neptunus

Telko.id, JakartaTeleskop Hubble berhasil menemukan formasi badai di Planet Neptunus. Teleskop ilmuwan untuk meneliti objek antariksa tersebut melihat badai Neptunus seperti bintik hitam raksasa.

Menurut laporan BGR, fenomena bintik hitam di Neptunus telah direkam oleh teleskop Hubble sejak 1993 dan merupakan kejadian keempat. Namun, baru kali ini para peneliti bisa menyaksikannya secara langsung.

Seperti dikutip Telko.id, Jumat (29/3/2019), bintik hitam yang telah terbentuk sejak September 2018 lalu berukuran sekitar 11 ribu kilometer. Awalnya, bintik hitam itu hanya berupa kumpulan awan putih.

Informasi menyatakan, awan tersebut diketahui terbuat dari kristal es. Peneliti memperkirakan bahwa awan-awan itu mengelilingi badai yang menjadi bintik hitam, seperti halnya awan yang mengelilingi gunung.

{Baca juga: Dua Pesawat NASA Hilang Misterius di Planet Mars}

Dalam riset baru yang dipublikasikan Surat Riset Geofisika, ilmuwan menjelaskan bagaimana bisa menemukan pertumbuhan Bintik Besar Neptunus. Penemuan berawal ketika tim sedang berfokus meneliti gugusan awan.

Gugusan awan tersebut kabarnya mulai terbentuk bertahun-tahun sebelum bintik hitam itu muncul. Hal tersebut mengindikasikan bahwa badai yang membentuk bintik hitam berada cukup jauh di dalam atmosfer.

Titik hitam sempat tidak terlihat oleh teleskop Hubble yang hanya sanggup melihat permukaan planet. Bintik hitam baru terlihat ketika badai sudah melebihi tinggi awan. Bintik hitam bisa terlihat dari luar angkasa.

“Kami terlalu sibuk melacak badai yang lebih kecil pada 2015 sehingga tidak sadar akan datang badai besar lain secara cepat,” ujar ilmuwan planet Sentral Penerbangan Antariksa Goddard, Amy Simon, kepada awak media.

{Baca juga: NASA akan ‘Ngebor’ Isi Perut Mars, Mau Ngapain?}

Badai di Neptunus akan hilang dalam kurun waktu dua hingga enam tahun dan muncul kembali setiap empat tahun hingga enam tahun. Badai di Neptunus memberi kesempatan kepada ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut. [SN/HBS]

Sumber: BGR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU