spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Teleskop Hubble Tangkap Bintik Hitam Raksasa di Neptunus

Telko.id, JakartaTeleskop Hubble berhasil menemukan formasi badai di Planet Neptunus. Teleskop ilmuwan untuk meneliti objek antariksa tersebut melihat badai Neptunus seperti bintik hitam raksasa.

Menurut laporan BGR, fenomena bintik hitam di Neptunus telah direkam oleh teleskop Hubble sejak 1993 dan merupakan kejadian keempat. Namun, baru kali ini para peneliti bisa menyaksikannya secara langsung.

Seperti dikutip Telko.id, Jumat (29/3/2019), bintik hitam yang telah terbentuk sejak September 2018 lalu berukuran sekitar 11 ribu kilometer. Awalnya, bintik hitam itu hanya berupa kumpulan awan putih.

Informasi menyatakan, awan tersebut diketahui terbuat dari kristal es. Peneliti memperkirakan bahwa awan-awan itu mengelilingi badai yang menjadi bintik hitam, seperti halnya awan yang mengelilingi gunung.

{Baca juga: Dua Pesawat NASA Hilang Misterius di Planet Mars}

Dalam riset baru yang dipublikasikan Surat Riset Geofisika, ilmuwan menjelaskan bagaimana bisa menemukan pertumbuhan Bintik Besar Neptunus. Penemuan berawal ketika tim sedang berfokus meneliti gugusan awan.

Gugusan awan tersebut kabarnya mulai terbentuk bertahun-tahun sebelum bintik hitam itu muncul. Hal tersebut mengindikasikan bahwa badai yang membentuk bintik hitam berada cukup jauh di dalam atmosfer.

Titik hitam sempat tidak terlihat oleh teleskop Hubble yang hanya sanggup melihat permukaan planet. Bintik hitam baru terlihat ketika badai sudah melebihi tinggi awan. Bintik hitam bisa terlihat dari luar angkasa.

“Kami terlalu sibuk melacak badai yang lebih kecil pada 2015 sehingga tidak sadar akan datang badai besar lain secara cepat,” ujar ilmuwan planet Sentral Penerbangan Antariksa Goddard, Amy Simon, kepada awak media.

{Baca juga: NASA akan ‘Ngebor’ Isi Perut Mars, Mau Ngapain?}

Badai di Neptunus akan hilang dalam kurun waktu dua hingga enam tahun dan muncul kembali setiap empat tahun hingga enam tahun. Badai di Neptunus memberi kesempatan kepada ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut. [SN/HBS]

Sumber: BGR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU