Telko.id, Jakarta – Pemerintah China meluncurkan roket Long March 11 dari pusat peluncuran di kapal yang berada di Laut Kuning. Negara ini pun untuk kali pertama berhasil melepaslandaskan roket ke luar angkasa dari tengah laut.
Di kapal tersebut, seperti dikutip Telko.id dari TechCrunch, Jumat (7/6/2019), terdapat setidaknya tujuh roket. Dimana lima di antaranya untuk penggunaan komersil, sedangkan dua lain membawa kargo eksperimen guna keperluan riset luar angkasa.
Dengan peluncuran itu, China menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang mampu meluncurkan roket dari laut. Bahkan, China adalah satu-satunya negara yang bisa meluncurkan roket menggunakan sarana milik sendiri.
{Baca juga: Jepang Berhasil Luncurkan Roket Komersil ke Luar Angkasa}
Perlu diketahui bahwa platform Sea Launch yang digunakan oleh Amerika Serikat dan Rusia merupakan hasil kerja sama dari beberapa negara, termasuk Norwegia dan Ukraina. Platform itu berhenti beroperasi pada 2014.
April 2019 lalu, China berhasil mengirim satelit data relai yang dikembangkan sendiri ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya Provinsi Sichuan. Satelit Tianlian II-01 di atas roket pembawa Long March-3B.
{Baca juga: China Kirim Satelit Data Relai ke Luar Angkasa}
Peluncuran tersebut merupakan kali pertama dari satelit pelacakan. Relai data generasi kedua China akan menyediakan layanan seperti data, pengukuran dan kontrol, serta transmisi ke pesawat ruang angkasa berawak.
Dibanding sang pendahulu, sistem Tianlian I, sistem satelit relai generasi baru akan meningkat secara signifikan dalam hal perencanaan misi, manajemen sistem, maupun implementasi tugas. Laju transmisi datanya lebih maju. [SN/IF]