spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

ARTIKEL TERKAIT

Uber Sepakat Merger Dengan Didi ChuXing Senilai $35 Miliar

Telko.id – Bisnis Uber banyak ditolak oleh berbagai negara karena dianggap mengganggu bisnis taxi tradisional. Namun, di Cina, Uber Technologies Inc punya strategi lain. Aksi korporasi yang diambil adalah merger dengan perusahaan transportasi yang terkenal di negara Bambu tersebut yakni Didi ChungXing.

Valuasi dari aksi merger ini mencapai $ 35 miliar. Uber di Cina ini akan memberikan share saham pada investornya, Uber, Baidu Inc yang berbasis di San Francisco sebesar 20% pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Uber pun. di Cina ini masih akan menggunakan aplikasi sendiri.

Didi sudah menginvestasikan $1 miliar di Uber atau nilai valuasinya sebesar $68 miliar. Sayang. untuk masalah investasi ini, baik Uber maupun Didi belum ada yang memberikan komentarnya.

“Sebagai pengusaha, saya telah belajar bahwa menjadi sukses adalah dengan mendengarkan Anda sendiri serta mengikuti hati Anda,” ujat Travis Kalanick, CEO Uber, menulis dalam sebuah posting blog yang diperoleh Bloomberg.

Kalanick juga menambahkan bahwa Uber dan Didi ChuXing berinvestasi miliaran dolar di Cina dan kedua perusahaan belum menghasilkan keuntungan di sana. Untuk mendapatkan profit, satu-satunya cara dalah membangun bisnis berkelanjutan yang dapat melayani pengendara, driver Uber serta masyarakat kota dalam jangka panjang.

Di sisi lain, pemerintah China baru saja mengeluarkan aturan baru pekan lalu yang melegalkan layanan transportasi seperti uang dilakukan oleh Uber dan Didi. Hal ini membuat, prospek dari kedua perusahaan yang merger pun lebih baik.

Langkah yang dilakukan Uber ini menjadi solusi ketidakpuasan para investornya dan minta Uber untuk menjual aset nya di China. Selain itu, merger juga menjadi jalan keluar bagi Fiber dan Dodi yang terus menerus bersaing dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.

Uber pernah menyebutkan bahwa telah kehilangan lebih dari $ 2 miliar di negeri ini. Pada semester pertama 2015, Uber boleh saja untung di pasar negara maju. Tapi ternyata tidak cukup beruntung di Cina. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU