Telko.id – Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema “Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi” di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Acara ini menjadi ajang kolaborasi para pelaku industri untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
CEO & Editor in Chief Selular Uday Rayana menyatakan bahwa perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri.
“Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Rayana.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. Target ini menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan transformasi digital nasional menjadi kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi. Investasi teknologi digital, termasuk pengembangan kecerdasan buatan (AI), pembangunan pusat data, dan digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk meningkatkan produktivitas dan membuka peluang kerja baru.
Baca Juga:
Kolaborasi Nyata dari Pelaku Industri
Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan sinergi lintas industri.
“Kami tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband. Kami juga memiliki alat yang membantu ritel seperti Indomaret atau Alfamart dalam menentukan kelayakan lokasi toko baru,” jelas Heruseon.
Sinergi ini juga membantu efisiensi operasional. “Adanya sinergi lintas industri membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun partner kami bisa menekan pengeluaran,” tambahnya.
Iman Hirawadi, Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia menyatakan pihaknya telah berkolaborasi lintas industri.
“Kami sudah berkolaborasi tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” ujar Hirawadi.
Peran Regulasi dan Pemerataan Internet
Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyoroti pentingnya regulasi dalam sinergi industri.
“Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP tidak bertumpuk hanya di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif.
Dengan regulasi yang tepat, sinergi antara anggota APJII dapat membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Telkomsel dalam memperluas jangkauan jaringan ke berbagai daerah.
Kebutuhan talenta digital juga menjadi fokus penting. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian ATR/BPN menjelaskan upaya pengembangan SDM digital.
“Di Kementerian, kita butuh talenta digital. Kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital,” ungkap Mulyadi.
Shieny Aprilia, Co-Founder & CEO Agate, menekankan pentingnya melibatkan generasi muda.
“Saat bersinergi dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game ini tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih benar-benar kompeten di bidangnya,” tandas Aprilia.
Sinergi lintas industri ini menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan digitalisasi. Seperti yang dilakukan Huawei dalam menyatukan visi jaringan AI mobile, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan transformasi digital Indonesia.
Pengembangan ekosistem digital yang inklusif membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dalam sektor game seperti yang dijalankan oleh Playhera Indonesia dalam merevolusi industri game lokal.
Sinergi yang terbangun diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. (Icha)