Telko.id, Jakarta – Memindahkan atau menghapus data adalah hal pertama yang dilakukan semua orang sebelum menjual laptop atau smartphone kesayangan. Namun demikian, tidak semua orang benar-benar tahu bagaimana cara melakukannya. Adakalanya, data-data yang dirasa sudah dihapus nyatanya masih bisa dipulihkan. Kok bisa?
Ya, menghapus pada dasarnya tidak hanya memindahkan semua data ke tempat sampah, atau menghapus sistem operasi. Menurut Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Teknologi Informasi (BSI), untuk menghapus segala data dari classic hard drive, pengguna memerlukan program seperti Darik’s Boot dan Nuke (DBAN).
{Baca juga: Trik Upload Foto di Instagram Web}
Program ini sendiri diklaim BSI dapat menghapus seluruh data di classic hard drive hingga data tidak lagi dapat dipulihkan.
Prosesnya berbeda untuk hard drive modern dengan chip memori (SSD) dan mereka yang merupakan hibrida dari chip memori serta hard drive tradisional (SSHD). Dalam hal ini, pengguna dapat menggunakan perintah Secure Erase, yang memicu penghapusan rutin yang tersimpan di hard drive.
Namun, apabila dengan Secure Erase tidak berfungsi, BSI merekomendasikan Parted Magic sebagai alternatif.
Lantas, bagaimana dengan smartphone dan tablet? Memulihkan pengaturan bawaan pabrik tidaklah cukup. Menurut BSI, agar data tidak dapat dipulihkan, enkripsi data harus diaktifkan dalam pengaturan sebelum pengguna melakukan reset. Dengan begitu, data apapun yang tidak dilacak akan diacak dan secara efektif tidak berguna.
{Baca juga: Cara Download Video YouTube Aman dari Ransomware}
Jika perangkat tidak mendukung enkripsi, opsi lain adalah menghapus semua data terlebih dahulu, kemudian mengisi hard drive dengan sesuatu yang lain. Misalnya, video dinding putih.
Sebelumnya, pastikan anda tidak sedang melakukan percakapan pribadi saat perangkat sedang merekam. Kemudian hapus semuanya sekali lagi dan setel ulang perangkat ke pengaturan bawaan pabrik. [BA/IF]