Telko.id – Pembuat smartphone China Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo bergabung untuk membuat platform bersama yang ditujukan bagi para developer di luar China agar dapat mengunggah aplikasi ke semua toko aplikasi keempat produsen smartphone itu secara bersamaan.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan keempat perusahaan tersebut sedang mengerjakan perincian akhir tentang apa yang akan dikenal sebagai Global Developer Service Alliance (GDSA).
Platform ini bertujuan untuk memudahkan pengembang game, musik, film, dan aplikasi lain untuk memasarkan aplikasi mereka di pasar luar negeri. GDSA pada awalnya dipersiapkan untuk dapat diluncurkan pada bulan Maret mendatang, kata laporan itu, seraya mencatat tidak jelas bagaimana hal itu akan dipengaruhi oleh wabah coronavirus baru-baru ini.
Sebuah situs web prototipe mengatakan platform bersama tersebut awalnya akan mencakup sembilan negara dan wilayah, termasuk India, Indonesia dan Rusia. Pengembang dapat mendaftar di situs untuk mengakses alat untuk mengkonversi dan menerbitkan aplikasi mereka.
Oppo, Vivo dan Xiaomi mengkonfirmasi secara bersama-sama mengembangkan GDSA sebagai cara untuk mengunggah aplikasi ke toko mereka secara bersamaan. Huawei tidak disebutkan di situs web.
Baca juga : Samsung Pay Bisa Dipakai Berkat Kolaborasi Dengan DANA dan GoPay
Seorang juru bicara Xiaomi mengatakan aliansi itu tidak dimaksudkan untuk menantang Google dan membantah keterlibatan Huawei dengan itu. Oppo dan Vivo tidak menyebutkan Huawei dalam pernyataan mereka. Huawei menolak untuk mengomentari laporan Reuters.
Huawei sebelumnya meluncurkan toko aplikasi sendiri dan kampanye besar untuk memenangkan pengembang. Ini mengikuti pembatasan perdagangan AS terhadap perusahaan yang membatasi aksesnya ke Google Play Store dan aplikasi Google.
Oppo, Vivo dan Xiaomi mengumumkan bulan lalu aliansi yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan mereka untuk mentransfer file antar smartphone.
Kondisi ini tentu perlu diwaspadai oleh Samsung. Karena menjadi ancaman bagi produsen smartphone asal Korea ini. Yang saat ini saja, ketika belum ada platform bersama tersebut, posisi nya sudah terancam. Apalagi, jika platform bersama ini sudah jadi, bukan tidak mungkin, penjualan Samsung akan terus terjun kebawah. (Icha)