Telko.id, Jakarta – Menkominfo Rudiantara akan melakukan pemulihan Internet di Papua dan Papua Barat. Nantinya pemulihan dilakukan secara bertahap untuk menekan penyebaran hoaks dan provokasi pasca kerusuhan Papua.
Dilansir Telko.id dari laman resmi Kominfo pada Rabu (04/09/2019) pemulihan jaringan internet di Papua dan Papua Barat hanya membutuhkan hitungan jam dan paling lama 3 jam. Namun pemulihan terpaksa harus dilakukan secara bertahap agar penyebaran hoaks dan provokasi tidak kembali terjadi.
Selama ini pembatasan dilakukan terhadap layanan data internet dan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twitter maupun Instagram. Nantinya tingkat pembatasan internet di wilayah Papua akan diturunkan menjadi lebih spesifik ke tingkat kabupaten dan kota yang masih belum kondusif.
{Baca juga: Wiranto akan Buka Blokir Internet Jika Papua Kondusif}
“Kabupaten dan kota yang memang suasananya kondusif, tidak ada masalah, itu bisa kita aktifkan kembali seluruh jenis layanan telekomunikasinya. Ini sedang dilakukan koordinasi (kondisi terkini) dengan teman-teman yang di lapangan, yang ada di Papua ada 29 kabupaten/kota dan di Papua Barat ada 13 kalau tidak salah,” kata Rudiantara di Kantor Kominfo pada Selasa (03/09/2019).
Rudiantara juga menyatakan hingga 2 September 2019, Kominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555 ribu URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks. “Dari jumlah itu ada 100 ribu lebih akun orisinil mengunggah hoaks,” ujarnya.
{Baca juga: Menkominfo Bantah Isu Pembatasan SMS dan Telepon di Papua}
Oleh karena itu, Rudiantara mengajak seluruh pihak, terutama warganet, agar tidak ikut menjadi penyebar hoaks tentang kondisi Papua.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Menko Polhukam Wiranto, Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian. Pertemuan ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait kondisi terkini Papua dan Papua Barat. [NM/HBS]
Sumber: Kominfo