spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Rudiantara Ajak APJII Kaji Industri Internet di Indonesia

Telko.id, Jakarta Menkominfo Rudiantara mengajak Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk menyusun kajian mengenai industri internet di Indonesia. Tujuannya agar industri tersebut bisa tumbuh sehat.

Dalam keterangan resmi pada situs resmi Kominfo, Rudiantara menegaskan bahwa isu penting yang menjadi perhatian adalah Data Free Flow with Trust (DFFT). Menurutnya, diperlukan peraturan yang jelas mengenai prasyarat peredaran data di internet.

“Saya mengimbau APJII untuk meng-address isu mengenai DTTF. Dengan prasyarat yang perlu disesuaikan dengan konteks yang tidak sama dengan G20 sebagai penggagas isu tersebut di The G20 Ministerial Meeting on Trade and Digital Economy,” jelas Rudiantara di Medan, Rabu (26/06/2019).

{Baca juga: Rudiantara: Indonesia Bisa Pakai E-Voting di Pemilu 2029}

Ia juga mengatakan, saat ini Tanah Air tergolong sebagai negara yang besar. Sebab, data rata-rata pengguna internet internasional mencapai 60%, tapi di Indonesia, melampaui rata-rata tersebut yaitu 65%.

“Penduduk yang besar berarti pasar yang besar, pasar yang besar berarti data yang besar. Indonesia adalah negara besar hanya jika kita berpikir besar,” tuturnya. 

Meski demikian, Rudiantara mengakui bahwa Indonesia memiliki tantangan berbeda dan lebih sulit dibandingkan negara-negara ASEAN lain dalam sektor telekomunikasi. Penyebabnya, kondisi geografis Indonesia yang beragam.

{Baca juga: Industri Telko Sakit, Rudiantara: Ini Hutang Saya}

“Negara-Negara ASEAN relatif lebih banyak daratan, dan bukan negara kepulauan seperti Indonesia. Persoalan terkait backbone, transmisi dan akses harus terus diselesaikan,” ungkapnya.

Rudiantara berharap industri telekomunikasi di Indonesia bisa semakin sehat, mampu menciptakan ebitda dan laba yang tinggi. Dan perusahaan-perusahaan lain juga dapat tumbuh dan berkompetisi dengan memanfaatkan infrastruktur bersama. (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU