spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Riccardo Zacconi akan Lepas Jabatan Bos Candy Crush

Telko.id, Jakarta – Riccardo Zacconi, pencipta waralaba Candy Crush, mengundurkan diri sebagai CEO King Digital Entertainment. Hal itu terungkap pada pengajuan peraturan dari perusahaan induk Activision Blizzard.

Zacconi, yang telah memimpin pengembang game selama lebih dari 16 tahun, akan mengundurkan diri dari jabatan mulai 1 Juli 2019. Namun, ia akan tetap menjabat sebagai kepala King Digital Entertainment.

Nantinya, seperti dilansir CNET, ia bertugas untuk memberikan panduan bagi manajemen di King dan Activision Blizzard. Waktunya pun tidak akan total terfokus di King Digital Entertainment.

Baca juga: 11 Oktober, Candy Crush Debut di Android dan iOS}

Activision Blizzard sudah menjadi salah satu penerbit game terbesar ketika mengakuisisi King Digital Entertainment pada 2016 sebesar USD 5,9 miliar. Candy Crush merupakan aplikasi ponsel paling menguntungkan sepanjang masa.

Belum lama ini, Aplikasi video game, termasuk Candy Crush, akan dilarang menawarkan skema “bayar untuk menang” kepada anak-anak. Biasanya, anak-anak rela membayar untuk peningkatan fitur dan bonus.

Pelarangan tersebut bahkan akan ditetapkan dalam bentuk undang-undang. Senator Josh Hawley dari Missouri mengusulkan RUU untuk permainan yang secara eksplisit mencari uang dari pemain di bawah umur.

{Baca juga: Game Candy Crush Diangkat ke Layar Kaca}

Selama ini, marak video game yang menargetkan anak-anak untuk mendulang uang. Praktik itu memaksa orang tua membayar sejumlah uang untuk pembelian fitur untuk meningkatkan bonus di sebuah game. [BA/HBS]

Sumber: CNET

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU