Telko.id – Qualcomm Incorporated sebagai bagian dari Qualcomm Technologies, mengumumkan tentang keberhasilan nya membuat over-the-air connection via MulteFire dengan menggunakan listen-before-talk (LBT). Hal ini diklaim oleh perusahaan asal Amerika ini sebagai yang pertama di dunia.
MulteFire adalah next-generation dari mobile cellular technology yang berbasis LTE dan dioperasikan pada unlicensed spectrum. Dalam ujicoba, Qualcomm mendemonstrasikan MulteFire dengan kapabilitas co-existence secara terus menerus. Hasilnya, performance LTE yang dipairing secara co-exixting dengan WiFi di channel 5GHz pada unlicensed spectrum cukup baik.
“Hasil test OTA ini sangat penting untuk langkah ke depannya dalam pengembangan dan komersialisasi teknologi MulteFire ini,” ujar Matt Grob, Executive Vice President and Chief Technology Officer Qualcomm Technologies menjelaskan.
Matt juga menambahkan bahwa, “Uji coba ini juga merupakan batu loncatan penting untuk memajukan teknologi spektrum 5G bersama. Dimana, 5G New Radio atau 5G NR ini sekarang sedang dirancang untuk mendukung tipe spektrum unlicensed maupun shared spectrum.
MulteFire ini berbasis 3GPP standards, terutama Licensed Assisted Access (LAA) Release 13 untuk downlink dan enhanced Licensed Assisted Access (eLAA) Release 14 untuk uplink. Sama dengan di LAA maupun eLAA, MulteFire juga di desain untuk dapat sharing di lunlicensed spectrum secara baik dengan Wi-Fi dan teknologi lain menggunakan LBT standard.
Dengan meningkatkan kemampuan teknologi LTE di unlicensed spectrum maka performance juga akan meningkat. Artinya, pengguna MulteFire akan mendapatkan pengalaman dengan kapasitas yang lebih baik, coverage semakin luas dan seamless mobility. Para pengguna Wi-Fi pun akan merasakan memperoleh pengalaman yang lebih baik juga dibandingkan ketika menggunakan WiFi yang biasanya.
Matt juga menambahkan bahwa pada uji coba tersebut Qualcomm melakukan demonstrasi untuk LAA yang menggunakan mekanisme LBT coexistence yang sama dengan MulteFire. Namun, MulteFire dapat diaplikasikan melalui beragam spectrum. Ini yang menjadi kelebihan dari over-the-air sharing menggunakan LBT. Baik, unlicensed, semisal 5 GHz maupun shared spectrum, seperti 3.5 GHz CBRS di Amerika, dapat digunakan.
Terlebih MulteFire ini tidak membutuhkan spesifikasi tertentu di licensed spectrum. Dengan demikian, MulteFire terbuka untuk semua operator, perusahaan maupun penyedia layanan untuk memanfaatkan teknologi ini dan memberikan pengalaman yang lebih baik pada pelanggannya.
Sebagai informasi, tahun lalu MulteFire Aliansi dibentuk dengan Qualcomm Incorporated sebagai salah satu anggota pendiri. MulteFire Alliance adalah sebuah asosiasi internasional yang didedikasikan untuk mengembangkan spesifikasi teknis global untuk MulteFire dan membangun program sertifikasi produk. Organisasi ini juga bertujuan untuk mempromosikan ekosistem global untuk MulteFire.
Aliansi ini berharap dapat memberikan spesifikasi Release 1.0 pada beberapa bulan ke depan yang akan mendukungan industri secara signifikan dan momentum di balik teknologi MulteFire tersebut. (Icha)