Telko.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan Nvidia meresmikan AI Centre of Excellence yang menargetkan pelatihan dua juta talenta kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Pusat ini diharapkan menjadi akselerator pengembangan ekosistem AI nasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan, kolaborasi ini bertujuan mengatasi kesenjangan talenta digital di bidang AI.
“Kita tahu ada gap dalam soal talenta, dan ini adalah akselerasi agar exposure penggunaan AI bisa merata,” ujar Nezar dalam peluncuran di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung target tersebut. “Indosat berkomitmen melatih satu juta talenta. Dengan kolaborasi ini, kami bisa mencapai dua juta talenta AI di Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga:
AI Centre of Excellence akan menyediakan berbagai fasilitas, termasuk AI Sandbox untuk pengembangan aplikasi, pelatihan dan sertifikasi talenta, serta pusat inovasi AI untuk dunia usaha.
Fasilitas lain meliputi pengembangan model bahasa nasional (LLM) dan forum pemikiran kebijakan AI yang bertanggung jawab.
Menurut Ronnie Vasishta, SVP Telecom Nvidia, kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga membangun fondasi ekosistem AI yang kokoh.
“Ini bisa menjadi model bagi negara lain dalam mengintegrasikan teknologi untuk pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.
Pusat AI ini akan mengadopsi empat pendekatan strategis: infrastruktur berdaulat, keamanan pengelolaan AI, AI for All, dan pengembangan talenta digital. Langkah ini sejalan dengan inisiatif pengembangan teknologi 5G dan AI oleh perusahaan global lainnya.
Peluncuran AI Centre of Excellence memperkuat posisi Indonesia dalam peta pengembangan AI global, menyusul investasi besar-besaran di sektor ini seperti perangkat keras pendukung komputasi AI dan platform berbasis AI terbaru. (Icha)