Telko.id – Pupuk Indonesia gandeng Snowflake Data Cloud untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur datanya yang meningkat tajam terkait penyediaan teknologi pertanian cerdas terkini kepada lebih dari 95.000 petani kecil di Indonesia.
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir produk pertanian terbesar di dunia, yang menyuplai komoditas penting seperti minyak kelapa sawit, karet alami, kakao, kopi, beras, dan rempah-rempah ke seluruh dunia, dan berkontribusi senilai 12% terhadap ekonomi negara.
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia memahami pentingnya menciptakan pertanian berkelanjutan untuk melindungi mata pencaharian dan ketahanan pangan jutaan penduduk Indonesia.
Teknologi dan data memainkan peran penting bagi Pupuk Indonesia dalam membantu petani di Indonesia mencapai puncak produktivitas lahan.
Baca juga : Sasar Agritech, Indico Inisiasi Digitalisasi Pertanian di Wonogiri
Dengan memanfaatkan Snowflake Data Cloud, Pupuk Indonesia mampu menangani sejumlah besar data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur yang diperlukan untuk membuat model profil pelanggan yang sangat rinci.
Dengan menggunakan analitik data seperti kesehatan tanaman, kondisi tanah, dan laporan cuaca, Pupuk Indonesia dapat merekalibrasi jumlah pupuk dan nutrisi tanaman untuk menghadirkan pertanian yang presisi kepada pelanggan.
Sebelumnya, infrastruktur data Pupuk Indonesia berupa data lake on-premises yang amat bergantung pada pengaturan, pengelolaan, dan konfigurasi manual. Tim yang kecil turut mempersulit penskalaan, sehingga memengaruhi kualitas keputusan dan laju inovasi.
Dengan beralih ke Snowflake, Pupuk Indonesia dapat memanfaatkan sumber fakta tunggal untuk makin memahami kebutuhan pelanggan. Tim Pupuk kini dapat menganalisis data secara independen, yang membantu terbentuknya budaya berbasis data sekaligus mempercepat proyek dan memberikan hasil yang lebih akurat.
Berkat Snowflake yang mudah digunakan dan hampir tidak membutuhkan pemeliharaan, tim Pupuk dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk mengambil keputusan strategis ketimbang mengelola platform data.
“Saat mencari solusi data dan analitik yang efisien dan ramah pengguna, kami mengambil keputusan strategis untuk beralih ke platform data cloud Snowflake,” jelas Dommy Asfiandi, Manager Project of Data Science, Pupuk Indonesia.
Dommy menambahkan bahwa kemudahan penggunaan dan pemeliharaan Snowflake yang rendah melampaui ekspektasi kami.
“Kini, tim kami merasakan laju pelaksanaan proyek analitik data yang lebih cepat, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih akurat dibanding sebelumnya,” lanjut Dommy.
Menurut Asfiandi, transisi Pupuk sepenuhnya ke platform awan juga memungkinkan demokratisasi data dalam perusahaan dengan diberdayakannya 40 karyawan sebagai citizen data analyst.
Dalam waktu dekat, perusahaan telah menetapkan target ratusan citizen data analyst baru, sebuah perkembangan yang diharapkan akan memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data di seluruh organisasi.
“Dengan memanfaatkan kapabilitas Snowflake Data Cloud yang terus terdepan, Pupuk Indonesia dapat memperoleh wawasan berharga yang diperlukan untuk menyediakan layanan pertanian cerdas, sehingga mengoptimalkan sektor pertanian dan berkontribusi pada pencapaian produksi pangan berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Satchit Joglekar, Regional Director for Emerging Markets, Snowflake ASEAN. (Icha)