spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Pria Ini Izinkan Anaknya DO Biar Fokus Main Fortnite

Telko.id, Jakarta – Sebagai orang tua, tentu menjadi kewajiban untuk selalu mendukung anak-anaknya. Begitu juga dengan seorang ayah bernama David Herzog yang mendukung anaknya yang bernama Jordan untuk menjadi atlet eSport Fortnite.

Akan tetapi, dukungan David bisa terbilang sangat berani. Sebab, ia membiarkan anaknya putus sekolah atau drop-out (DO) agar fokus mengembangkan karirnya di dunia eSport.

Jordan yangmempunyai nickname “Crimz” di Fortnite menghabiskan 8 hingga 10 jam sehari untuk bermain Fortnite. David pun mendukung karir sang anak yang baru berusia 14 tahun dengan membelikan peralatan gaming senilai USD 30.000 atau Rp 424 juta.

“Saya telah membesarkannya untuk ini,” tegas David.

{Baca juga: Pilih Jadi Atlet Esports, Bocah 15 Tahun Ini Putus Sekolah}

Ia beralasan, sang anak harus fokus di dunia eSport yang penuh ketenaran dan juga uang. Dilansir Telko.id dari Gamerant, Selasa (09/07/2019), David sendiri merupakan penjualan aneka barang yang berkaitan dengan game.

Ia bahkan masuk sebagai 15 besar penjual eBay populer di seluruh dunia dengan bergelut di bidang industri game.

{Baca juga: Universitas Ini Buka Beasiswa eSports Kelas Apex Legends}

Tidak salah jika David telah memperkenalkan game sejak dini kepada Jordan. Di usia 3 tahun, David telah mengajarkan anaknya untuk memegang controller. Usia 7 tahun, Jordan telah mahir bermain game Halo dan di usia 12 tahun Jordan telah memenangkan sejumlah uang di turnamen lokal.

“Anak saya belajar lebih banyak dari game, daripada orang belajar dari buku,” jelasnya.

Walaupun begitu, David mengakui jika Jordan menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena terlalu fokus. Tetapi, ia yakin kalau dukungannya dapat membuat sang buah hati menjadi atlet eSport dan lolos ke ajang Fortnite World Cup. (NM/FHP)

Sumber: Gamerant

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU