spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Pria Ini Izinkan Anaknya DO Biar Fokus Main Fortnite

Telko.id, Jakarta – Sebagai orang tua, tentu menjadi kewajiban untuk selalu mendukung anak-anaknya. Begitu juga dengan seorang ayah bernama David Herzog yang mendukung anaknya yang bernama Jordan untuk menjadi atlet eSport Fortnite.

Akan tetapi, dukungan David bisa terbilang sangat berani. Sebab, ia membiarkan anaknya putus sekolah atau drop-out (DO) agar fokus mengembangkan karirnya di dunia eSport.

Jordan yangmempunyai nickname “Crimz” di Fortnite menghabiskan 8 hingga 10 jam sehari untuk bermain Fortnite. David pun mendukung karir sang anak yang baru berusia 14 tahun dengan membelikan peralatan gaming senilai USD 30.000 atau Rp 424 juta.

“Saya telah membesarkannya untuk ini,” tegas David.

{Baca juga: Pilih Jadi Atlet Esports, Bocah 15 Tahun Ini Putus Sekolah}

Ia beralasan, sang anak harus fokus di dunia eSport yang penuh ketenaran dan juga uang. Dilansir Telko.id dari Gamerant, Selasa (09/07/2019), David sendiri merupakan penjualan aneka barang yang berkaitan dengan game.

Ia bahkan masuk sebagai 15 besar penjual eBay populer di seluruh dunia dengan bergelut di bidang industri game.

{Baca juga: Universitas Ini Buka Beasiswa eSports Kelas Apex Legends}

Tidak salah jika David telah memperkenalkan game sejak dini kepada Jordan. Di usia 3 tahun, David telah mengajarkan anaknya untuk memegang controller. Usia 7 tahun, Jordan telah mahir bermain game Halo dan di usia 12 tahun Jordan telah memenangkan sejumlah uang di turnamen lokal.

“Anak saya belajar lebih banyak dari game, daripada orang belajar dari buku,” jelasnya.

Walaupun begitu, David mengakui jika Jordan menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena terlalu fokus. Tetapi, ia yakin kalau dukungannya dapat membuat sang buah hati menjadi atlet eSport dan lolos ke ajang Fortnite World Cup. (NM/FHP)

Sumber: Gamerant

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU