Telko.id,Jakarta – Kepolisian China menahan pria yang diduga menjadi pelaku penyiraman sebotol air ke kepala CEO Baidu, Robin Li pada Kamis (04/07), ketika melakukan presentasi mengenai teknologi Baidu.
Dilansir Telko.id dari Reuters pada Jumat (05/07/2019) polisi segera bertindak usai pihak Baidu melaporkan kasus ini. Polisi telah menangkap pria tersebut dan sayangnya polisi belum memberikan informasi identitas pria tersebut kepada publik.
Polisi mengaku sedang menyelidiki, mengidentifikasi seorang individu dan menempatkannya dalam penahanan administratif selama lima hari.
“Hal ini dilakukan karena dia mengambil pertengkaran dan memprovokasi masalah”, kata polisi.
{Baca juga: Google Mau Balik ke China, Begini Reaksi Baidu}
Hingga saat ini Baidu juga tidak memberikan konfirmasi. Sebelumnya CEO Baidu, Robin Li mengalami pengalaman tidak mengenakkan, ketika sedang pidato di Beijing, China kemarin (4/7). Orang nomor satu di Baidu itu disiram air oleh pria misterius di depan publik.
Dilansir Telko.id dari Japan Times pada Jumat (05/07/2019), Robin sedang memperkenalkan layanan parkir valet yang diberdayakan oleh Artificial Intelligence (AI) ketika seorang pria dengan kaus hitam mengayunkan sebotol air di atas kepalanya.
Robin sempat terdiam beberapa detik sambil menyeka wajahnya. Lalu Dia kembali melanjutkan pidatonya seolah-olah tidak ada yang terjadi pada dirinya. Tidak jelas siapa orang iseng tersebut dan apa motifnya. Namun Robin tetap berpidato selama 40 menit sebelum akhirnya pergi meninggalkan panggung.
{Baca juga: Waduh, CEO Baidu Diguyur Air saat Pidato oleh Pria Misterius}
Baidu merupakan mesin pencari yang terkenal di China. Bahkan ada yang menyebut jika Baidu adalah Google-nya China. Tetapi Baidu tidak terlepas dari kontroversi yang menyertainya. Pada tahun 2016 seorang mahasiswa dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan kanker yang dia temukan melalui Baidu.
Selain itu Baidu juga kehilangan beberapa eksekutif senior utama dan mencatat kerugian untuk pertama kalinya pada bulan Mei kemarin sejak perusahaan tersebut Go Public pada tahun 2005. [NM/HBS]
Sumber: Reuters