Telko.id, Jakarta – Beresheet, pesawat ruang angkasa milik Israel dikabarkan gagal melakukan pendaratan di Bulan, setelah sebelumnya menabrak permukaan Bulan hingga pecah. Beresheet menjalankan misi mengambil gambar dan melakukan eksperimen di Bulan.
Kegagalan tersebut membuat rekor misi pertama yang didanai swasta ke Bulan belum bisa terlaksana. Sejauh ini, hanya badan antariksa pemerintah bekas Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China yang berhasil.
“Kami sudah benar-benar mencoba,” ujar pencetus proyek, Morris Kahn, seperti dikutip Telko.id dari New York Times, Minggu (14/4/2019).
Perjalanan pesawat ruang angkasa tidak berawak tersebut untuk mendekati orbit akhir Bulan memakan waktu tujuh pekan. Seorang astronom dan reporter berita sains, Kimberly Cartier, pun menyampaikan rasa sedih.
{Baca juga: China Berhasil Daratkan Pesawat di “Sisi Gelap Bulan”}
Beresheet, yang dalam bahasa Ibrani berarti “Pada Awalnya” adalah proyek bersama antara dua pihak. Mereka adalah Spaceil, organisasi nirlaba Isreal yang didanai secara pribadi, serta Israel Aerospace Industries.
Spaceil awalnya mengembangkan Beresheet sebagai bagian dari kompetisi Google Lunar Xprize. Kompetisi tersebut akhirnya berakhir tanpa pemenang ketika tidak ada tim yang meluncurkan pesawat sampai batas waktu.
Namun, Spaceil tetap meneruskan misi dan mampu meluncurkan Beresheet di atas roket Falcon milik SpaceX pada tahun ini. Roket berhasil mengarahkan Berseheet ke orbit luas di sekitar Bumi pada 21 Februari 2019 lalu.
Beresheet kemudian menghabiskan dua bulan terakhir untuk melakukan perjalanan mendekati Bulan. Pekan lalu, Beresheet berhasil memasuki orbit. Pada 3.10 sore waktu setempat, Beresheet menembakkan mesin utama.
{Baca juga: Tahun 2024, Astronot NASA akan Tinggal di Bulan}
Tembakan tersebut memperlambat laju Beresheet. Awalnya, semua tampak baik-baik saja. Saat turun ke permukaan Bulan, Beresheet bahkan mengirim gambar swafoto dengan bendera Israel ke Bumi sert gambar permukaan Bulan.
Tembakan mesin seharusnya menurunkan kecepatan dari 6.000 kilometer per jam menjadi nol. Tapi, ketika berada di sekitar tujuh kilometer dari permukaan, mesin Beresheet berhenti. Tim misi di Bumi juga kehilangan komunikasi. [SN/HBS]
Sumber: NY Times