Telko.id, Jakarta – Persaingan antara Epic Games Store dan Steam semakin memanas. Gara-garanya, toko game milik Epic Games berhasil menarik minat beberapa publisher game AAA untuk merilis game terbaru mereka secara eksklusif di sana.
Hal tersebut membuat Steam meradang. Beberapa gamers juga protes karena beberapa game yang sudah pre-order di Steam malah pindah ke Epic Games.
Melihat itu, Epic Games Store pun mengirim ultimatum yang mungkin bisa mengakhiri perang asalkan Steam bersedia “tunduk” kepada mereka.
{Baca juga: Hore! Game Doraemon: Story of Seasons akan Hadir di Indonesia}
Dilansir dari Engadget, Minggu (28/04/2019), CEO Epic Games, Tim Sweeney memberikan prasayarat kepada Steam apabila ingin mengakhiri perang perebutan game eksklusif.
“Apabila Steam berkomitmen secara permanen memberikan pembagian hasil sebesar 88 persen kepada developer dan publisher tanpa syarat, Epic akan mundur dari lisensi eksklusif dengan tetap menghormati mitra sekaligus mempertimbangkan untuk menyediakan game di Steam,” tegas Sweeney lewat akun Twitter pribadinya.
Seperti diketahui, Sweeney menciptakan toko game sendiri di tahun lalu untuk memperbaiki bisnis developer dan publisher. Mereka menerapkan kebijakan pembagian hasil sebesar 88 persen untuk developer dan 12 persen.
{Baca juga: Epic Games “Didemo” Gamers China, Kenapa?}
Mereka memprotes Steam yang memberlakukan pembagian hasil 70 persen developer dan 30 persen untuk Steam. Sebelumnya, Epic juga memprotes kebijakan Google Play Store yang juga bersikap tidak pro developer seperti Steam.
Buntut dari perselisihan Epic dan Google Play Store adalah mereka tidak merilis Fortnite Mobile via Play Store, melainkan lewat toko aplikasi Epic Games sendiri.
Sejauh ini pihak Steam belum memberikan komentar atas ultimatum Epic Games Store. Namun, Epic Games Store bukan satu-satunya platform distribusi yang pro developer game. Discord Store juga memberlakukan pembagian hasil 80 persen untuk developer atau publisher game. (SN/FHP)
Sumber: Engadget