Telko.id, Jakarta – Kepergian Chief Design Apple, Jony Ive disebut-sebut sebagai tanda akan berakhirnya era Apple. Diprediksi, masa depan dari perusahaan teknologi asal Cupertino, Amerika Serikat ini bukanlah hardware lagi, tapi software dan bisnis layanan.
Semua orang tentu tahu bahwa pria bernama Sir Jonathan Paul Ive ini merupakan salah satu orang terdekat dengan mendiang Steve Job. Persahabatan keduanya berhasil menyelamatkan Apple dari ambang kebangkrutan pada tahun 1990-an, dan mengubahnya menjadi perusahaan teknologi paling bernilai saat ini.
Kolaborasi keduanya juga menghasilkan sejumlah produk ikonik yang disukai oleh banyak masyarakat dunia. Mulai dari iMac, iPod, iPad, sampai iPhone.
{Baca juga: Jony Ive Hengkang dari Apple, Mau Bikin Apa?}
Tapi sepeninggal mendiang Steve Jobs pada tahun 2011, dan kini giliran Jony Ive yang hengkang setelah lebih dari 20 tahun mengabdi, era Apple dinilai akan segera berakhir. Ive pergi dengan ambisi untuk membangun perusahaan kreatif bernama LoveFrom.
Perusahaan tersebut akan resmi diluncurkan pada 2020 mendatang, dan Apple akan menjadi salah satu klien utamanya saat beroperasi nanti. Meski demikian, tetap saja Ive bukanlah bagian dari Apple lagi, dan kepergiannya meninggalkan bekas mengejutkan bagi banyak orang.
“Ive telah meninggalkan lubang di perusahaan, dan jelas tidak akan tergantikan,”jelas analis Apple di Wedbush, Dan Ives.
{Baca juga: Sepeninggal Steve Jobs, Siri Seperti Ikut Menghilang}
Dilansir Telko.id dari CNN, Sabtu (29/06/2019), pengunduran diri Ive benar-benar membuat banyak pihak shock, khususnya Wall Street. Berdasarkan catatan investor, Apple kehilangan miliaran nilai pasar dalam semalam.
Menurut Tim Bajarin, analis kawakan Apple, perusahaan tersebut telah kehilangan “jiwa utamanya” setelah Ive pergi. Ya, jiwa utama Apple adalah desain dan selera untuk setiap perangkat yang dijualnya.
“Ive adalah jiwa dari desain industri Apple,” tegas analis Apple, Tim Bajarin.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}
Akan tetapi, Apple sepertinya telah bersiap untuk mengatasi hal ini. Perusahaan itu membuka lembaran baru dengan bisnis layanan semacam Apple Music dan Apple Pay, yang menandakan bahwa hardware bukan lagi satu-satunya andalan untuk pemasukan terbesar.
Peran Ive juga memang agak “terpinggirkan”” di Apple sebelum dirinya hengkang. Bagaimana tidak, produk terakhir yang berada di bawah pengawasannya adalah Apple Watch yang debut hampir 5 tahun lalu.
Sejak saat itu, Ive mulai jarang hadir di kantor ataupun acara peluncuran produk Apple. Ya, apabila benar era Apple segera berakhir, mau tidak mau memang perusahaan ini harus mencari hal baru agar tetap menjadi perusahaan teknologi yang disegani dunia. (FHP)
Sumber: CNN