spot_img
Latest Phone

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

ARTIKEL TERKAIT

Percepatan Digitalisasi Buka Peluang Besar AI di Indonesia

Telko.id – Percepatan digitalisasi menjadi elemen kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8% dan pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Momentum ini sekaligus membuka peluang besar bagi pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia, yang saat ini menempati posisi ketiga pengguna AI terbanyak di dunia.

Indotelko Group berkomitmen mengawal upaya percepatan tersebut, baik yang terkait kebijakan pemerintah maupun aktivitas industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Co-Founder Indotelko Group Setia Gunawan menegaskan, “Pada puncak Hari Bhakti Postel ke-80 di Bandung, kita sudah berikrar untuk percepatan digitalisasi nasional. Hari ini kita ingin membedah implementasi deklarasi yang telah disampaikan.”

Pernyataan ini disampaikan saat pembukaan Forum Indotelko membahas Implementasi Kolaborasi Percepatan Digitalisasi, dalam rangka HUT Indotelko ke-14 di Jakarta, Kamis (27/11).

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) tengah menyiapkan peta jalan infrastruktur digital yang komprehensif.

Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi Denny Setiawan mengungkapkan, roadmap tersebut mencakup kabel laut, data center, fiber optic, hingga mobile broadband untuk mewujudkan percepatan digitalisasi nasional.

“Komdigi juga merencanakan lelang frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz untuk menjangkau digitalisasi sampai ke desa-desa, serta perluasan jaringan 5G di Indonesia,” jelas Denny.

Langkah strategis lainnya termasuk mendorong infrastruktur sharing dan open access, serta melakukan perubahan regulasi.

“Jangka pendeknya kita akan mengubah regulasi peraturan-peraturan menteri yang relatif lebih cepat, kata kuncinya lebih ke open access dan regulasi kompetisi akses.”

Peran Vital 5G dan Infrastruktur Pendukung

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menekankan pentingnya perluasan jaringan 5G untuk percepatan digitalisasi nasional.

Jaringan generasi kelima ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan ekosistem AI dan Internet of Things (IoT) di Indonesia, yang dapat mendongkrak ekonomi digital sesuai Asta Cita Presiden Prabowo.

Berdasarkan perhitungan Mastel, ekonomi digital akan berkontribusi 8-10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan nilai ekonomi di atas USD 100 miliar.

“5G tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan backbone. Hitungan kami butuh 100 kilometer jaringan fiber nasional untuk kawasan kota besar dan industri utama,” ujar Sarwoto. “Saat ini 5G yang ada baru antara Bali dan Jakarta. Ini tantangan real untuk kita mengekspansi di tahun depan.”

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan penetrasi internet saat ini mencapai 80,66% dengan jangkauan sekitar 229 juta jiwa.

Akselerasi penetrasi jaringan internet masih perlu ditingkatkan, khususnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mengingat pelaku usaha mikro semakin memanfaatkan ekosistem digital untuk promosi dan berjualan.

Ketua Bidang Regulasi APJII Syahrial Syarif mengusulkan peningkatan peran Internet Service Provider (ISP) lokal melalui kolaborasi dengan ISP besar dan RT RW Net. “88% ISP lokal memberi layanan sangat terbatas karena berbagai alasan.

Salah satu yang mengemuka adalah bagaimana teman-teman lokal bisa memanfaatkan infrastruktur secara terbuka dengan harga wajar,” jelas Syahrial.

Kesiapan Infrastruktur Digital dan Pengembangan AI

Director & Chief IT Services Officer Lintasarta Ginandjar menegaskan bahwa penguatan infrastruktur digital merupakan langkah krusial dalam mewujudkan kedaulatan digital dan mempercepat pemanfaatan AI di Indonesia.

Meski Indonesia menjadi negara pengguna AI terbesar ketiga di dunia, ketersediaan talenta yang mampu mengembangkan dan mengelola AI masih jauh dari kebutuhan.

“AI ini kesempatan besar buat kita bisa tumbuh lebih cepat, namun jika salah menyikapi kita bisa ketinggalan dari yang lain. Untuk itu kolaborasi setiap layer penting sekali,” tegas Ginandjar.

Ia menambahkan bahwa percepatan digitalisasi tidak hanya bertumpu pada jaringan, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur inti seperti data center dan cloud yang berperan sebagai fondasi kedaulatan digital.

“Data center itu jantungnya, di dalamnya ada cloud. Ini merupakan jantung yang memang harus kita sama-sama lakukan kolaborasi juga bagaimana kita bisa menyiapkan infrastruktur data center buat surfing seluruh Indonesia,” jelasnya.

Inisiatif AI Merdeka Lintasarta menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ekosistem talenta digital Indonesia, memastikan pemanfaatan AI dapat dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan di seluruh daerah.

Head of Government Industry Relation Ericsson Indonesia Ronni Nurmal menekankan perlunya roadmap yang terarah untuk mendukung percepatan digitalisasi nasional.

“Kita jangan cuma membangun jalan tolnya saja, tapi pikirkan juga ini 5G, AI mau dipake untuk industri, kolaborasi, efektivitas, produktivitinya apa?” ujarnya.

“Jadi kita melihat ini harus menyeluruh, sinergi semua stakeholder sehingga roadmap kita terarah dan bener-benar membuat kita lebih unggul dari yang lain,” ujarnya menambahkan.

Komitmen Operator Telekomunikasi

Percepatan digitalisasi tak bisa lepas dari peran operator telekomunikasi. Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi menyatakan komitmennya tidak hanya pada penguatan jaringan telekomunikasi, tetapi juga menghadirkan inovasi teknologi digital terdepan.

“Komitmen ini bukan hanya soal jaringan, tetapi juga tentang menghadirkan inovasi teknologi digital terdepan seperti perluasan teknologi 5G, pemanfaatan AI dalam autonomous network, dan ragam solusi digital lainnya untuk mendukung industri telekomunikasi nasional,” ujar Fahmi.

Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah menyampaikan komitmen serupa. Sebagai mitra pemerintah, pihaknya menilai pentingnya sinkronisasi roadmap nasional antara pemerintah, operator, dan industri teknologi.

“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menciptakan dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat,” tegas Danny.

Dorongan tersebut agar setiap inisiatif digital dilengkapi dengan perlindungan data yang kuat, keamanan cyber, dan mekanisme berbagi tanggung jawab yang adil.

Sementara itu, Direktur & Chief Regulatory Officer XLSMART Merza Fachys berkomitmen membangun 8.000 site baru dan mengembangkan layanan yang menyasar 175.000 sekolah, 42.000 kantor pemerintahan, dan minimal 8.000 pusat layanan kesehatan.

Forum strategis yang digelar Indotelko Group melibatkan pembicara dari Kementerian Komunikasi Digital, APJII, Mastel, operator telekomunikasi, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan vendor penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Kolaborasi multipihak ini diharapkan dapat mempercepat realisasi digitalisasi nasional dan optimalisasi potensi AI di Indonesia. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU