spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Perangi Hoaks, Kominfo Bikin Chatbot Anti Hoaks di Telegram

Telko.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya untuk memerangi hoaks. Salah satu cara terbaru yang diperkenalkan adalah dengan meluncurkan Chatbot Anti Hoaks di platform Telegram.

Chatbot Anti Hoaks adalah piranti lunak yang dirancang untuk melakukan verifikasi atau menjawab setiap pertanyaan publik mengenai informasi yang masih diragukan kebenarannya.

“Jika kita menerima sebuah informasi dan masih meragukannya, kita bisa kirim informasinya ke Chatbot Anti Hoaks, lalu kita kasih penjelasannya mengenai kejelasan informasi tersebut,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI, Semuel A Pangerapan, di Kantor Kominfo, Jumat (12/04/2019).

Dalam mengembangkan layanan ini, Kominfo menggandeng Prosa, sebuah startup pengembang Natural Language Processing (NLP). Anda bisa mengunjungi akun Chatbot Anti Hoaks yang bernama @chatbotantihoaks di aplikasi Telegram.

{Baca juga: Kominfo: Konten Hoaks Semakin Banyak Jelang Pemilu}

“Diharapkan pengguna bisa lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima,” tambah Semuel.

Terkait klarifikasi data, berasal dari pangkalan data Mesin AIS Kominfo serta kolaborasi media yang bekerja sebagai fact checker Chatbot Anti Hoaks serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Semuel pun menjelaskan cara kerja chatbot Anti Hoaks.

Pengguna mengetik atau menyertakan tautan website mengenai informasi yang mereka ragukan kebenarannya. Lalu Chatbot Anti Hoaks akan melakukan verifikasi dan memberikan klarifikasi jika data yang pengguna ajukan ternyata hoaks.

“Pengguna bisa menanyakan kata kunci pada artikel lalu chatbot akan melakukan verifikasi apakah data tersebut hoaks atau tidak,” ujar Semuel.

Sayangnya saat ini Chatbot Anti Hoaks baru ada di aplikasi telegram. Kominfo bersama Prosa sedang berusaha mengembangkan Chatbot ini supaya bisa berada di aplikasi WhatsApp dan Line yang juga memiliki banyak pengguna.

“Saat ini kominfo sedang mendorong supaya layanan ini bisa hadir di WhatsApp dan Line,” tutur Semuel.

{Baca juga: Kominfo Awasi Kampanye di Media Sosial Selama Masa Tenang}

Hal tersebut juga dikatakan oleh Teguh Eko Budiarto selaku CEO Prosa. Menurut Teguh saat ini verifikasi fakta baru bisa melakukan verifikasi dalam bentuk kata serta artikel. Sedangkan pengaduan dalam bentuk gambar dan video.

“Ke depannya untuk gambar dan video akan tersedia. Kemudian akan ada chating dan sosial media dan Anda bisa bergabung dalam sistem ini,” tutup Teguh. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU