Telko.id, Jakarta – Para peneliti di SLAC National Accelerator Laboratory, menciptakan gelombang suara bawah air yang mampu memasak air. Peneliti yang berbasis di Stanford University ini awalnya sedang menguji ambang batas mengenai seberapa kuat suara bisa di dalam air. Namun suara yang ada justru mampu menguapkan partikel air.
Dilansir Telko.id dari CNET pada Selasa (21/05/2019) peneliti menggunakan laser Sinar-X dan gelombang suara berfrekuensi tinggi yakni 270 desibel untuk membuat semburan air kecil. Tetapi ketika sinar-x mengenai aliran air mikroskopis, mereka langsung menguapkan molekul air di sekitarnya.
Mereka juga mengirimkan gelombang kejut yang bergerak melalui aliran yang benar-benar terlihat bergerak ke kiri dan ke kanan. Yang menarik dari gelombang kejut ini adalah bahwa gelombang itu cukup kuat sehingga mudah untuk melihat bagaimana gelombang itu jelas mengganggu aliran air.
{Baca juga: Heboh, Peneliti Hidupkan Otak Babi yang Sudah Mati}
Tekanan yang diciptakan oleh gelombang kejut ini menjelaskan mengenai batas atas seberapa keras suatu suara bisa masuk ke dalam air sebelum akhirnya pecah. Selain itu jika gelombang telah berada di batas atas, maka kekuatan mereka bisa untuk mendidihkan air.
Penelitian ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Physical Review Fluids. Anda disarankan tidak melakukan percobaan ini di rumah. Pasalnya 270 desibel adalah frekuensi yang lebih keras dari suara peluncuran roket.
Dengan kekuatan seperti itu penyumbat telinga tidak akan membantu dan kekuatannya tidak hanya bisa menghancurkan gendang telinga Anda tetapi juga jantung dan paru-paru Anda. Peneliti di Standford University memang terus menciptakan inovasi.
{Baca juga: Peneliti Ngebet Ubah Air Laut Jadi Bahan Bakar Hidrogen}
Peneliti dari Standford University mengembangkan Bahan bakar Hidrogen menjadi salah satu pilihan untuk sumber energi terbarukan saat ini. Mereka berusaha mencari cara mengubah air laut menjadi hydroelectricity atau energi listrik hidrogen. [NM/HBS]
Sumber: CNET