Telko.id, Jakarta – Lebih dari 500 karyawan Google menandatangani petisi pada Rabu (14/8/2019) waktu setempat. Mereka mendesak perusahaan untuk tidak bekerja dengan agen perbatasan.
Menurut laporan CNET, seperti dikutip Telko.id, Kamis (15/8/2019), agen perbatasan yang dimaksud termasuk Bea Cukai dan Perlindungan (CBP) serta Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
{Baca juga: Diprotes Soal China, CEO Google Ajak Karyawan Rapat}
Protes datang setelah CBP mengajukan permintaan pada bulan lalu untuk bermitra dengan penyedia layanan cloud. Informasi menyebut, agen perbatasan telah dituduh melakukan pelanggaran HAM.
Agen perbatasan telah memisahkan dan menahan keluarga. Karyawan Google mendesak perusahaan untuk tidak “terlibat” dengan menyediakan layanan cloud kepada agen perbatasan.
“Kami menuntut agar Google secara terbuka berkomitmen untuk tidak mendukung CBP, ICE, atau ORR (Kantor Penampungan) dengan infrastruktur, pendanaan, atau apapun,” demikian isi petisi.
Google tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, bukan kali pertama ini saja karyawan perusahaan mesin pencarian itu mengajukan protes. Mereka sebelumnya pernah secara tegas menolak Project Maven.
{Baca juga: Lagi, Karyawan Google Protes Proyek Dragonfly untuk China}
Saat itu, protes mendorong 4.000 pekerja Google menandatangani petisi. Bahkan, beberapa karyawan mengajukan pengunduran diri. Hal serupa berlanjut terkait proyek Dragonfly untuk China. [SN/HBS]
Sumber: CNET