Telko.id – Seluler Media Network (SMN) mengadakan Selular Award 2022. Di ajang ini, selain memberikan penghargaan kepada pelaku indsutri, para narasumber dari sektor ini juga melakukan diskusi panel membahas tentang prospek perkembangan industri TIK paska pandemi.
Dalam sesi diskusi panel, para narasumber melihat, pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal 2020, membuat indsutri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menghadapi tekanan dan persaingan yang semakin ketat.
Meski demikian, kebutuhan pengguna akan layanan data serta aplikasi semakin meningkat. Sekaligus menunjukkan transformasi digital tengah masyarakat berkembang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
“Mengambil tema Winning in Digital Ecosystem, Selular Award yang pada tahun ini menginjak gelaran ke-19 menjadi cerminan bagi para pelaku usaha dalam mengarungi tantangan dan dinamika bisnis yang kerap berubah,” kata Uday Rayana, CEO SMN melalui siaran pers, Sabtu (30/7/2022).
Uday juga menyebut era baru paska pandemi dengan menggarap apa yang konsumen inginkan dan butuhkan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri telekomunikasi dan digital business di Tanah Air.
“Hal itu sejalan dengan bergesernya perilaku konsumen yang utamanya di-drive oleh pemberitaan media/media sosial, berkembangnya nilai-nilai sosial/budaya baru, kemajuan teknologi, kondisi ekonomi nasional, serta perubahan regulasi yang pemerintah terapkan,” ungkapnya.
“Alhasil, kemampuan untuk terus adaptif dengan perubahan-perubahan itu, merupakan salah satu modal utama bagi pelaku usaha dan perusahaan dalam memenangkan persaingan,” tambah Uday.
Sementara itu, dalam sesi diksusi panel, Ketua Tim Penataan Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Dinas Tetap dan Bergerak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Adis Alifiawan mengungkapkan, pemerintah sebagai regulator terus mendukung industri untuk terus berkembang. Terutama dukungan untuk penerapan teknologi 5G.
“Dukungan pemerintah dalam pengembangan jaringan 5G, pemerintah membuka spectrum sharing sampai tiga layer di sisi spektrum. Dari sisi regulasi, pemerintah fleksibel karena kita paham eranya sudah competition dan collaborative. Intinya kita selalu support inovasi-inovasi dan kolaborasi dari pelaku industri,” tutur Adis.
Sedangkan, CEO Indico Andi Kristianto menuturkan, sejalan ekosistem digital berkembang di Indonesia, pihaknya melihat banyak relevansinya. “Hal ini yang sangat kami ingin support sekali. Kami ingin meng-empower teknologi, salah satunya fokus di Edutech (education technology),” ujar Andi.
Lebih lanjut, Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O Baasir menuturkan, pihaknya terus melakukan inovasi dengan membuat beberapa layanan inovasi terutama bagaimana pelanggan Axis mengakses layanan-layanan digital.
“Beberapa layanan ditransformasikan ke digital. Memang butuh sustainbility, butuh waktu proses yang masih kita jalankan. Dan juga masih butuh sumber daya manusia,” ungkap Marwan.
Sementara, Deputy CEO Erajaya Group Hasan Aula menuturkan, Erajaya menjadi yang paling eksis di industri sejak puluhan tahun. Untuk mencapai hal itu, pihaknya banyak menjalin kolaborasi dengan pelaku industri.
“Lalu kami juga memahami salah satu behaviour konsumen yang saat ini tidak hanya (membeli melalui) offline tapi juga online. Di pandemi kemaren, kami mengeluarkan fitur-fitur baru dan juga bagaimana banyak menjalin kerja sama,” papar Hasan.
Ajang Selular Award 2022 sendiri memberikan lebih dari 70 trofi penghargaan bagi pelaku industri telekomunikasi dan teknologi dan ada ratusan yang menjadi nominasi. Penerima trofi Selular Award 2022 adalah mereka yang berkontribusi besar untuk pembangunan di Indonesia khusunya bidang telekomunikasi dan teknologi. (Icha)