Telko.id – Layanan 5G belum lagi komersial, tapi para vendor chipset sangat optimis bahwa pada saat nya nanti akan terjadi pertumbuhan yang sangat pesat. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Research and Markets, pasar Chipset Global 5G pada 2017 hanya sebesar $ 0,68 miliar dan akan tumbuh sebesar 47,1% pada 2026, mencapai $ 21,99 miliar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang signifikan tersebut adalah penggunaan koneksi IoT yang tumbuh pesat juga. Selain itu juga meningkatnya permintaan untuk layanan data seluler dan permintaan yang tinggi yang diharapkan dari smartphone berkemampuan 5G meningkatkan pertumbuhan pasar.
Sebenarnya, angka pertumbuhan tersebut dapat lebih tinggi lagi. Namun, biaya perangkat keras yang tinggi, kemudian terjadinya densifikasi jaringan terestrial membuat pertumbuhan pasar chipset 5G ini juga disinyalir akan terhambat.
Menurut Rachel Thompson, Senior Manager Research and Markets, pengguna akhir yang menjadi factor penentu utama adalah konsumen elektronik. Maklum saja, seperti sudah digembar-gemborkan saat ini, perangkat elektronik yang diharapkan oleh konsumen adalah yang memiliki konektivitas internet berkecepatan tinggi yakni 5G.
Ditambah lagi, penggunaan frekuensi antara 26 dan 39 GHz yang sudah dijadikan standar 5G oleh ITU ini juga menjadi factor lain yang juga mendorong pertumbuhan chipset 5G ini.
Sayang, Indonesia tidak menjadi wilayah yang secara spesifik diriset oleh Research and Markets jadi tidak diketahui seberapa besar pasar 5G ini untuk di Indonesia. Hanya saja, berdasarkan riset tersebut. Amerika Utara diperkirakan memiliki pangsa pasar chipset 5G yang terbesar. Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan untuk teknologi canggih seperti mobil yang terhubung, komunikasi mesin-ke-mesin dan kecerdasan buatan yang memiliki prospek besar untuk pertumbuhan pasar.
Dari sisi vendor, chipset 5G yang dihasilkan banyak dibuat untuk kebutuhan Customer Premises Equipment (CPE), Network Infrastructure Equipment dan sudah tentu juga device. Sedangkan untuk produk IC yang akan diproduksi adalah Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) , Millimetre Wave Integrated Circuit (mmWave IC), Radio Frequency Integrated Circuit (RFIC) dan Cellular Integrated Circuit (Cellular IC).
Produk untuk konsumen akhir akan banyak diproduksi untuk Consumer Electronics Automotive & Transportation, Healthcare, Building Automation, Energy & Utilities, Retail, Public Safety & Surveillance dan Industrial Automation.
Pemain dari chipset 5G masih pemain lama yang sudah bermain di pasar global juga. Seperti Integrated Device Technology, Samsung Electronics, Qualcomm Technologies, Xilinx, Intel, Nokia, Qorvo, Anokiwave, Infineon TechnologiesIBM, Broadcom, Macom Technology Solutions, Analog Devices, Cavium and Huawei Technologies.
Riset yang senada juga dilakukan oleh Markets and Markets. Di mana, lembaga ini memproyeksikan pasar chipset 5G akan tumbuh dari $2,03 Miliar pada 2020 menjadi $22,41 Miliar pada 2026 atau dengan pertumbuhan CAGR 49,2% dari 2020 hingga 2026.
Penggerak utama untuk pertumbuhan pasar ini adalah meningkatnya permintaan untuk internet berkecepatan tinggi dan cakupan jaringan luas dengan pengurangan latensi dan konsumsi daya. Selain itu, peningkatan koneksi M2M / IoT dan peningkatan permintaan untuk layanan data seluler mendorong pertumbuhan pasar.
Di segmen tipe IC, ASIC diperkirakan akan memegang pangsa terbesar dari pasar chipset 5G selama periode perkiraan. Permintaan untuk ASIC di smartphone kelas atas kemungkinan akan menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan pasar. Banyak perusahaan sedang dalam proses mengembangkan chipset ASIC untuk muncul sebagai penyedia awal dan menunjukkan kesiapan komersial untuk 5G.
Di segmen frekuensi operasional, frekuensi sub-6 GHz diharapkan untuk memegang pangsa terbesar dari pasar chipset 5G. Pasar untuk pita frekuensi mmWave (antara 26 dan 39 GHz) diharapkan untuk menyaksikan pertumbuhan tertinggi selama periode perkiraan. Ketersediaan pita frekuensi ini yang luas dan kemampuan untuk memenuhi beberapa kasus penggunaan 5G kemungkinan menjadi faktor utama yang mendorong penerapan spektrum ini.
Bandwidth tinggi yang ditawarkan oleh spektrum mmWave dan peningkatan partisipasi penyedia layanan telekomunikasi dalam spektrum ini pun memicu pertumbuhan pita frekuensi ini.
Di segmen produk, perangkat diharapkan memiliki pangsa pasar terbesar. Permintaan untuk smartphone berkemampuan 5G kemungkinan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar chipset 5G.
Selain itu, pengembangan modem seluler untuk perangkat konsumen seperti smartphone, tablet, dan laptop oleh perusahaan seperti Qualcomm (AS) dan Intel (AS), dan kemitraan mereka dengan OEM dan operator terkemuka diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perangkat 5G pada tahun 2020.
Di antara berbagai industri pengguna akhir yang tercakup dalam laporan ini, elektronik konsumen diperkirakan akan memegang pangsa pasar terbesar. Di segmen elektronik konsumen, konektivitas 5G akan memiliki dampak besar pada perangkat smartphone, tablet, AR dan VR, dan perangkat yang dapat dikenakan, antara lain. Ponsel pintar dan tablet akan menjadi daya tarik utama di pasar elektronik konsumen untuk jaringan 5G.(Icha)