Telko.id, Jakarta – Twitter menemukan masalah terkait pengaturan privasi pengguna. Media sosial ini mengaku secara tidak sengaja berbagi data pengguna dengan pihak ketiga.
Lewat unggahan, Twitter menyatakan lalai telah membagikan data tertentu meski pengguna tidak pernah dimintai izin. Kejadian itu menimpa pengguna yang melihat iklan di aplikasi sejak Mei 2018.
Seperti dikutip Telko.id dari CNET, Rabu (07/8/2019), data yang telah dibagikan oleh Twitter termasuk kode negara, informasi tentang iklan, dan keterlibatan pengguna beserta waktu kejadian.
{Baca juga: Singapura Blokir Video Sindiran Etnis di Facebook dan YouTube}
Kejadian ini pun semakin membuat perusahaan teknologi, khususnya media sosial mendapatkan sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Facebook dan Twitter, sebagai contoh, disorot terkait bagaimana cara mereka mengumpulkan dan menyimpan data pengguna.
Twitter sendiri telah berupaya lebih transparan tentang cara mengumpulkan, menggunakan, dan membagikan data pengguna. Tahun lalu, Twitter mengungkapkan kebijakan privasi baru.
Pembaruan tersebut keluar sebulan sebelum serangkaian peraturan anyar dari Uni Eropa. Sekadar indormasi, Uni Eropa mulai memberlakukan Peraturan Perlindungan Data Umum atau GDPR.
{Baca juga: Nonton Film Gratis dengan 4 Aplikasi ini, Dosa Tanggung Sendiri!}
Twitter mengklaim telah mencoba memperbaiki masalah pada Senin (05/08) lalu. Twitter membuat perubahan untuk mencegah agar masalah serupa tak terjadi lagi pada kemudian hari.
Asal tahu saja, jumlah pengguna aktif harian Twitter pada kuartal II-2019 meningkat 14 persen diiringi angka pendapatan serta penurunan laporan spam. Selain itu pendapatan Twitter juga naik 18 persen menjadi USD 841 juta atau Rp 11,7 triliun dan pendapatan iklan meningkat 21 persen menjadi USD 727 juta atau sekitar Rp 10,1 triliun. (SN/FHP)
Sumber: CNET